Viral Video Keadaan RS di Inggris Sepi Pasien, Bagaimana Fakta Sebenarnya?

Beberapa Rumah Sakit (RS) di Inggris langsung memberikan bantahan terkait video hoaks yang tersebar beberapa hari belakangan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 11 Jan 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi hoaks covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa Rumah Sakit (RS) di Inggris langsung memberikan bantahan terkait video hoaks yang tersebar beberapa hari belakangan. Mereka membantah isi video yang menyebut RS di Inggris tidak ramai pasien covid-19.

Dilansir BBC, beberapa RS memang menjadi sasaran hoaks. Salah satu video menggambarkan koridor RS yang sepi dan diunggah di grup Facebook anticovid dan juga antilockdown.

Tak pelak video tersebut menjadi viral dan membuat kepercayaan pada RS menurun. BBC pun meminta konfirmasi pada dua RS yang menjadi sasaran yakni Croydon University Hospital dan Princess Royal University Hospital.

Berikut penjelasan kedua RS tersebut menanggapi video hoaks yang beredar seperti dilansir dari BBC.com:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. Croydon University Hospital

Ilustrasi Cek Fakta

Beredar video viral di media sosial menggambarkan suasana sepi di Croydon University Hospital. Video ini terbagi dalam tiga bagian dan sudah disaksikan oleh ribuan orang di media sosial.

Video tersebut diawali dengan kamera yang masuk ke lobi utama dengan tulisan 'Dilarang Masuk". Kemudian video tersebut mengarahkan ke sebuah toko kopi yang sepi di dalam lobi dan berbicara 'Saya tidak pernah melihat tempat sesepi ini.'

Pihak RS pun memberikan penjelasannya. "Kami punya sistem satu pintu di lobi utama untuk menerapkan protokol jaga jarak saat masuk atau keluar rumah sakit. Video itu menunjukkan bahwa dia telah masuk melalui pintu keluar."

"Video ini juga diambil saat tengah malam ketika kedai kopi sudah tutup sehingga kita tidak akan melihat keramaian di koridor. Terlebih kami menangani pasien di bangsal dan area yang lain bukan di koridor atau ruang tunggu."

Di bagian video lain, terdapat gambar di depan ruang tunggu UGD. Keadaan di situ hanya nampak beberapa orang yang sedang duduk namun tidak terlihat ramai.

"Video itu hanya menggambarkan pintu luar saja. Pasien yang datang dari ambulans atau yang sedang dalam keadaan kritis tidak mungkin berada di ruang tunggu itu."

"Menyebarkan hoaks seperti ini sangat tidak menghargai kerja keras tenaga medis. Hoaks juga bisa memperbesar risiko kesehatan masing-masing dan keluarganya," ujar juru bicara RS Croydon University.


2. Princess Royal University Hospital

Ilustrasi Cek Fakta

Video yang lain disebarkan di Twitter tanpa suara si perekam. Dalam video itu terdapat seseorang yang berjalan di sebuah koridor RS Princess Royal University saat Tahun Baru.

Dalam postingannya juga terdapat narasi 'koridor kosong, suasana hening dan teater unit ICU, rekam RS Anda.'

Pihak RS pun memberikan bantahannya. "Koridor yang direkam sama sekali tidak menggambarkan keadaan di bangsal RS. Lonjakan pasien di sini mencapai 10 kali lipat dalam sebulan terakhir. Koridor itu memang sudah tutup pada jam 4 sore dan saat tanggal merah."

Dilansir dari situs Worldometers hingga Senin (11/1/2021) siang, jumlah kasus positif covid-19 di Inggris mencapai 3.072.349. Sementara jumlah orang yang tewas mencapai 81.431orang.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya