Dokter Pribadi Meninggal Akibat Komplikasi dari COVID-19, Paus Fransiskus Tertular?

Dokter pribadi Paus Fransiskus yang berusia 78 tahun meninggal akibat COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Jan 2021, 17:57 WIB
Paus Fransiskus tiba untuk merayakan misa peringatan 100 tahun kelahiran Paus Yohanes Paulus II di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (18/5/2020). Basilika Santo Petrus kembali dibuka untuk peziaran maupun turis mulai 18 Mei 2020. (Vatican Media via AP)

Liputan6.com, Vatikan - Dokter pribadi Paus Fransiskus dilaporkan meninggal dunia akibat komplikasi COVID-19. Ia adalah Fabrizio Soccorsi yang berusia 78 tahun.

Menurut lansiran New York Post, Senin (11/1/2021), Soccorsi sempat dibawa ke RS Gemeli di Roma pada 26 Desember lalu karena masalah kesehatan lain.

Media Vatikan L'Osservatore Romano menyebut Soccorsi meninggal akibat komplikasi COVID-19.

Catholic News Agency menyebut Soccorsi dirawat karena penyakit onkologi.

Belum diketahui kapan terakhir kali Soccorsi bertemu Paus Fransiskus. Namun, Paus rencananya akan disuntik vaksin COVID-19.

Fabrizio Soccorsi merupakan pakar pengobatan penyakit dalam. Ia dulunya aktif di dunia kedokteran dan pernah mengajar imunologis di sekolah kedokteran Hospitals of Rome. Soccorsi menjadi dokter pribadi Paus Fransiskus sejak 2015, menggantikan posisi kardiolog Patrizio Polisca.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Paus Fransiskus Akan Disuntik Vaksin COVID-19

Paus Fransiskus menyampaikan khotbah saat misa peringatan 100 tahun kelahiran Paus Yohanes Paulus II di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (18/5/2020). Peziarah dan turis diizinkan mengunjungi Basilika Santo Petrus dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (Vatican Media via AP)

Paus Fransiskus kembali angkat suara terkait vaksinasi COVID-19. Pada Sabtu 9 Januari 2021 waktu setempat, ia mengatakan berencana disuntik vaksin Virus Corona baru di Vatikan.

Selain itu, Paus Fransiskus juga mendesak semua orang untuk divaksin guna melindungi diri sendiri dan orang lain.

"Saya meyakini bahwa secara etis setiap orang harus divaksin," kata Paus dalam wawancara dengan stasiun televisi Canale 5 seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (11/1/2021). 

"Itu merupakan pilihan yang etis karena kalian tak hanya taruhan dengan kesehatan kalian, kehidupan kalian, tapi juga taruhan dengan kehidupan orang lain."

Vatikan, negara independen terkecil di dunia, berpenduduk sekitar 450 orang termasuk Paus Fransiskus, telah mengatakan akan segera meluncurkan kampanye vaksinasi melawan Virus Corona.

"Pekan depan," kata Paus.

Paus Fransiskus juga mengatakan proses vaksinasi COVID-19 harus dilakukan. "Kita akan mulai melakukannya disini, di Vatikan, dan saya telah mendaftar. Harus dilakukan."


Paus Fransiskus Imbau Dunia Beri Vaksin COVID-19 untuk Warga Paling Membutuhkan

Paus Pimpin Misa Tanpa Jemaat: Paus Fransiskus menyebarkan asap dupa saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Misa ini tidak dihadiri jemaat karena pandemi virus corona COVID-19. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Paus Fransiskus menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk memastikan vaksin Covid-19 tersedia bagi mereka yang paling membutuhkannya. Hal tersebut disampaikan dalam pidato hari Natalnya. 

"Kita tidak dapat membiarkan nasionalisme yang terisolasi menghalangi kita untuk hidup sebagai keluarga manusia yang sejati," kata Paus. 

Paus Fransiskus yang berusia 84 tahun itu pernah menjalani pengangkatan salah satu paru-parunya ketika masih muda di Argentina. Ini menjadikan dirinya rentan akan penyakit COVID-19.

Vatikan memperkirakan dalam beberapa hari akan menerima dosis vaksin COVID-19 yang cukup untuk memvaksinasi seluruh penduduk dan pekerja yang tinggal di luar tembok perbatasan di Roma.


Infografis COVID-19:

Infografis 10 Tips Sehat dan Sembuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya