Asosiasi Pilot Minta KNKT Segera Usut Penyebab Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182

Ikatan Pilot Indonesia meminta agar penyelidik dri KNKT memiliki akses tanpa hambatan ke semua bahan dan barang bukti termasuk reruntuhan pesawat Sriwijaya Air.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Jan 2021, 17:30 WIB
Tim DVI Polri membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 dilakukan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan bawah laut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pilot Indonesia (IPI) meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera melakukan penyelidikan atas kecelakaan yang menimpan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Sabtu 9 Januari 2021.

Para pilot meminta agar investigasi dilakukan secara ketat mengikuti ketentuan dan protokol yang diuraikan dalam ICAO Annex 13 untuk menemukan faktor penyebab kecelakaan dan membuat rekomendasi keselamatan penerbangan yang diperlukan.

"Harapan kami, proses investigasi tersebut dapat berlangsung dengan baik dan tidakterintervensi oleh adanya kepentingan-kepentingan lain, dalam upaya mengungkap penyebab kecelakaan yang sebenarnya secara transparan," demikian dikutip dari keterangan resmi IPI, Senin (1/1/2021).

Ikatan Pilot Indonesia meminta agar penyelidik kecelakaan memiliki akses tanpa hambatan ke semua bahan dan barang bukti termasuk reruntuhan, rekaman penerbangan, catatan dari pihak pengelola lalu lintas udara dan otoritas tak terbatas untuk memastikan bahwa pemeriksaan terperinci dapat dilakukan, tanpa adanya penundaan oleh ahli keselamatan penerbangan yang relevan dan kompeten.

Kemudian, selama investigasi berlangsung, pengumpulan, pencatatan dan analisa semua informasi yang relevan termasuk pernyataan dari para saksi. Diharapkan tidak terjadi pengungkapan detail data atau catatan kecelakaan, untuk menghindari salah tafsir atas peristiwa yang terjadi,sebagai kesimpulan awal.

Publikasi informasi yang terlalu dini dapat membahayakan keselamatan penerbangan apabila informasi tersebut tidak memiliki konteks keseluruhan dari data investigasi faktual yang dapat dipertanggungjawabkan.Kami berharap tidak adanya catatan ataupun pernyataan apapun terhadap kecelakaan ini selain untuk kepentingan investigasi oleh KNKT.

Nantinya, Komite Analisis dan Pencegahan Kecelakaan Ikatan Pilot Indonesia dengan pengetahuan operasional pesawat, yang didukung oleh para ahli investigasi kecelakaan IFALPA akan membantu KNKT untuk konsultasi selama proses investigasi, penyusunan laporan kecelakaan dan rekomendasi terhadap keselamatan penerbangan.

"Ikatan Pilot Indonesia akan memantau investigasi secara ketat untuk memastikan bahwa penyelidikan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip di atas dan diharapkan semua upaya dilakukan untuk mencegah terulangnya peristiwa tragis tersebut," tutup keterangan Ikatan Pilot Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Basarnas Kerahkan 53 Kapal untuk Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182

Anggota Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Hari ketiga pencarian tim masih berfokus pada penyelaman untuk menemnukan korban maupun serpihan pesawat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, proses pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 berlanjut hari ini, Senin (11/1/2021). Direktur Operasional Basarnas Brigjen Rasman menyatakan, hari ketiga pencarian korban pihaknya menerjunkan 53 kapal pencari.

“Hari ini 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan,” kata Rasman dalam siaran langsung MetroTV, Senin (11/1/2021).

 

Selain pencarian lewat laut, Basarnas menyebut pencarian juga akan lewat udara dengan menerbangkan 12 pesawat.

“Kami tetap lalukanpencarian lewat udara tapi bergantung dari kebutuhan,” katanya.

Terkait area pencarian, Rasman menyatakan area pencarian akan diperluas. “Kemarin fokus area sempit. Kemungkinan ini akan meluas oleh karena itu unsur yang terlibat kemarin 30 kapal,” ucapnya.


Fokus Pencarian

Anggota Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). Pencarian dilakukan di kawasan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (merdeka.com/Arie Basuki)

Rasman menyebut, pencarian masih berfokus di bawah air. “Untuk pencarian apa saja yang bisa kita ambil, kita ambil. Pecahan, korban kita upayakan. Rekan-rekan penyelam jumlahnya luar biasa, kita konsentrasi di bawah air,” ucapnya.

Meski berfokus di bawah air, pencarian hari ini juga akan menyisir permukaan air dan pantai sekitar. “Kalau ada barang terbawa arus ke pantai. Wilayah pencarian kita akan semakin luas,” tandasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya