Efikasi Sinovac di Indonesia 65,3 Persen Lewati Standar WHO, Vaksin COVID-19 Ini Jadi Harapan?

Efikasi Sinovac berbeda-beda di tiga negara. Vaksin ini akan dipakai Indonesia untuk melawan COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Jan 2021, 19:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesiapannya menjadi orang pertama yang memeroleh vaksin COVID-19 saat menyerahkan Bantuan Modal Kerja di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan darurat (emergency use of authorization/EUA) vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Vaksin ini akan digunakan Presiden Jokowi untuk melakukan vaksinasi massal pada 13 Januari 2021. 

BPOM menyebut efikasi Sinovac mencapai 65,3 persen. Efek samping derajat berat hanya sekitar 0,1 persen.

Efikasi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

"Hasil efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung menunjukkan harapan vaksin ini dapat menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3 persen," ujar Kepala BPOM RI Penny Lukito, Senin (11/1/2021).

Efikasi Sinovac di Indonesia juga lebih rendah dari uji klinis Pfizer di Turki dan Brasil. Media China Global Times melaporkan efikasi Sinovac di Turki mencapai 91,2 persen, sementara di Brasil 78 persen.

Relawan vaksin Sinovac di Indonesia mencapai 1.620 orang. Relawan di Brasil dan Turki masing-masing ada 12 ribu dan 13 ribu orang.

Efikasi Sinovac di Indonesia sudah melewati standar WHO, yakni di atas 50 persen. Meski demikian, efikasinya lebih rendah dari Pfizer dan Moderna yang melebihi 90 persen. 

Vaksin Pfizer digunakan oleh berbagai tokoh dunia seperti Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, hingga Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


China Sambut Langkah Jokowi yang Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Sinovac

Menyambut tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia mampu bangkit dari pandemi COVID-19. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Media pemerintah China menyambut rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan memakai vaksin COVID-19 merk Sinovac. Rencananya, Indonesia akan menggelar vaksinasi massal pada 13 Januari 2021.

Sinovac adalah salah satu vaksin COVID-19 yang dipesan Indonesia. Namun, vaksin Sinovac adalah satu-satunya yang baru sampai.  

China lantas menyambut langkah Presiden Jokowi yang bersedia ikut divaksin Sinovac di televisi. 

"Widodo akan divaksin bersama perwakilan publik dan militer, dan acara ini akan disiarkan pada televisi untuk disaksikan publik dan menambah kepercayaan publik pada vaksin," tulis People's Daily.


Izin BPOM

Kepala BPOM Penny Lukito saat konferensi pers terkait hasil uji klinis obat untuk Covid-19 dari UNAIR di Kantor BPOM, Jakarta, Rabu (19/8/2020). Penny Lukito menyatakan hasil uji klinis tahap tiga obat Covid-19 dari Universitas Airlangga (UNAIR) belum valid. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pemberian perstujuan Vaksin COVID-19 Sinovac diberikan secara resmi pada hari ini, 11 Januari 2021.

"Oleh karena itu pada hari ini Senin, 11 Januari, BPOM memberi persetujuan dalam kondisi emergency use of authorization untuk pertama kali kepada vaksin CoronaVac Biotech yang bekerja sama dengan Biofarma," ujar Penny Lukito.

Penny menegaskan bahwa pengambilan keputusan ini berdasarkan evaluasi dan diskusi komprehensif serta merujuk pada bukti ilmiah pada aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin COVID-19 Sinovac.

"BPOM kedepankan kehati-hatian, independensi, dan tranpsaransi dalam pengambilan keputusan emergency use of authorization dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat," Penny menegaskan.


Infografis COVID-19:

Infografis 7 Gejala Anda Terjangkit Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya