Kasal Sebut Titik Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Dipersempit

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, area pencarian black box dipersempit.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Jan 2021, 20:12 WIB
Suasana saat tim SAR gabungan mencari serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/20221). Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dalam penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, area pencarian black box Sriwijaya Air SJ 182 disesuaikan dengan hasil Multibeam Echosounder Teledyne Hydrosweep DS, menghasilkan area pencarian di titik 140 x 100 meter. Atau kata lainnya areanya dipersempit.

"Hasil multibeam telah dipetakan tinggal satu segitiga di sini yang panjangnya kurang lebih 140 x 100 meter," kata dia dalam keterangannya, Senin (11/1/2021).

Yudo mengatakan, tim penyelam akan menyusuri areal yang sudah dipetakan tersebut. Meski sudah mendapatkan posisi black box Sriwijaya Air SJ 182, dia menyebut tak mudah untuk mengangkat ke atas permukaan.

Yudo menyebut, salah satu kendala karena terdapat puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Kemungkinan blackbox ada di situ tapi kan tidak semudah itu. Pengalaman saya memimpin SAR Lion Air kan butuh waktu juga karena masih banyak puing-puing di situ. Apalagi ini baru dua hari dan puing-puing yang ditemukan masih sedikit dan akan kita ambil terus karena di bawah masih banyak," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Belum Turunkan ROV

Sementara, hingga saat ini tim SAR Gabungan belum menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV). Yudo mengatakan, pihaknya masih menunggu tim penyelam naik ke atas permukaan.

"Penyelam fokus di sini. Untuk ROV karena masih banyak penyelam tidak mungkin diturunkan karena nanti kabelnya kena penyelam. Dan kalau itu dipancarkan kasian penyelaman itu bisa pecah telinganya. Nanti sore begitu penyelam istirahat, ROV kita turunkan untuk melihat bawah air dengan tiga dimensi," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya