Cegah Simpang Siur Kecelakaan Sriwijaya Air, DPR Minta Basarnas dan KNKT Rilis Info Resmi

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Jan 2021, 06:08 WIB
Tim KNKT dan Basarnas mengidentifikasi turbin pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Potongan mesin jenis pesawat Boeing 737-500 yang ditemukan di perairan Kepulauan Seribu itu diangkat dengan crane milik KRI Cucut 866. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin dan Rahmat Gobel menyambangi Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021) sore. Kehadiranya untuk memberikan dukungan kepada tim SAR gabungan yang melakukan pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu dilaporkan hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Sabtu sore, 9 Januari 2021.

Azis dan Rahmat Gobel berbincang-bincang dengan Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsdya Bagus Puruhito.

Dalam kesempatan itu, Azis berharap adanya keterangan resmi yang dirilis oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menutup celah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menebar informasi simpang siur.

"Mudah-mudahan dalan waktu tidak terlalu lama, instansi terkait dalam hal ini Basarnas dan KNKT bisa memberikan keterangan resmi sehingga tidak simpang siur apa yang terjadi dan bagaimana proses evakuasi, lain sebagainya," kata dia.

Selain itu, Aziz juga mengharapkan pihak Sriwijaya Air tidak melupakan tanggung jawabnya untuk memperhatikan hak-hak keluarga korban.

"Terakhir masalah penerbangan daripada perusahaan, kami mengharapkan penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 khususnya manajemen bisa turut serta di samping untuk meringankan para keluarga korban. Mudah-mudahan keluarga korban dapat menerima musibah ini dengan tabah, dicatat di sisi Allah, juga amal kebaikannya, dan ditempatkan di sisi Allah SWT," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Komisi V DPR Akan Panggil Kemenhub

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau posko kemanusiaan Sriwijaya Air di JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Komisi V DPR RI berencana memanggil Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk meminta penjelasan terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu 9 Januari 2021 sore.

"Dalam hal ini dalam waktu dekat Komisi V akan memanggil, mengajak, mengundang Menhub dan pihak-pihak terkait untuk bicarakan hal ini," kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, soal Sriwijaya Air di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Senin (11/1/2021).

Ridwan Bae mengatakan, pihaknya juga akan menggali masalah-masalah yang muncul di dunia penerbangan. Menurut dia, ada anggapan dari pihak asing bahwa penerbangan di Indonesia cukup rawan.

"Ke depan Komisi V akan mendalami lebih jauh tentang apa yang sesungguhnya yang terjadi. Persoalan pertama terkait usia pesawat itu sendiri. Apa layak usia sudah di atas 20 tahunan masih dipakai penerbangan domestik kita. Apa layak pesawat kita yang suku cadangnya tanpa memerlukan perhatian yang kuat, yang serius," ujar dia terkait kecelakaan Sriwijaya Air.

Ridwan Bae berharap kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menjadi yang terakhir kali. "Ke depan tidak lagi terjadi hal seperti ini," tandas dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya