Tim Peneliti Asal-Usul Virus Corona WHO Akan Tiba di China Pada 14 Januari

Tim peneliti Virus Corona WHO terlebih dahulu menjalani karantina COVID-19 setibanya di China

oleh Aditya Eka PrawiraLiputan6.com diperbarui 12 Jan 2021, 06:26 WIB
Pengunjung mengenakan masker saat berjalan di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Tiongkok - Tim peneliti asal-usul Virus Corona atau SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan tiba di China pada Kamis, 14 Januari 2021

"Tim WHO akan melakukan kerja sama penelitian tentang asal-usul COVID-19 dengan para ilmuwan China," kata Komisi Kesehatan Nasional China dalam sebuah pernyataan dikutip situs Channel News Asia pada Selasa, 12 Januari 2021.

Namun, komisi tersebut tidak menjelaskan secara detail jadwal perjalan tim WHO ke China yang beranggotakan 10 orang tersebut.

Saat tiba di China, tim peneliti tersebut akan menjalani karantina COVID-19 selama dua minggu, dan disebut akan mengunjungi Wuhan dalam perjalanan mereka.

Sebelumnya, WHO dibuat kecewa karena tertundanya keberangkatan tim peneliti mereka ke China dengan alasan visa yang belum disetujui otoritas China. Sementara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa kejadian tersebut sebagai suatu kesalahpahaman.

China pun dituduh menutup-nutupi kasus pertama COVID-19 yang terjadi di negaranya. Sehingga memungkinkan Virus Corona menyebar sejak pertama kali ditemukan di pusat Kota Wuhan pada akhir 2019.

 

Simak Video Berikut Ini


Seruan Penyeledikan Asal Usul Virus Corona Penyebab COVID-19

Orang-orang menghadiri hitung mundur di Wuhan, provinsi Hubei, China (1/1/2021). Beberapa warga Wuhan mengatakan mereka berhati-hati, tetapi sebagaian tidak khawatir tertular Covid-19. (AFP/Noel Celis)

Beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat (AS) telah menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul COVID-19. Pihak Australia telah mendesak pemerintah China untuk segera memberi akses tim peneliti WHO untuk masuk ke negaranya.

Sementara AS, menyerukan agar penyelidikan yang dipimpin WHO dapat dilakukan dengan transparan. AS juga mengkritik ketentuan-ketentuan WHO, yang memungkinkan para ilmuwan China untuk melakukan tahap pertama penelitian.

Menjelang datangnya tim peneliti tersebut, Beijing dianggap telah berusaha membentuk narasi tentang kapan dan di mana pandemi COVID-19 dimulai. Menteri Luar Negeri China Wang Yi, mengatakan, 'semakin banyak penelitian' menunjukkan bahwa Virus Corona itu muncul di berbagai wilayah.

COVID-19 saat ini diketahui telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Berdasarkan data dari Worldometers per 11 Januari 2021, kasus positif COVID-19 secara global telah mencapai 90.687.987. dengan 1.943.090 kasus kematian.

Penulis: Rizki Febianto

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya