Liputan6.com, Jakarta Covid-19 adalah penyakit yang sangat menular dan dapat mengakibatkan komplikasi medis ringan hingga berat. Banyak yang percaya banyak Covid hanya dapat disebarkan oleh orang yang menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun itu benar, faktanya menurut sebuah penelitian baru-baru ini, orang tanpa gejala (OTG) punya kecenderungan 60% lebih banyak untuk menyebarkan virus Corona. OTG bahkan menyebarkan virus pada tingkat yang lebih luas dan lebih tinggi, ini berakibat makin sulit untuk menahan infeksi yang disebarkan oleh mereka.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Apa itu OTG?
OTG adalah individu yang telah terpapar virus Corona tapi tak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa menyebarkan virus.
Mereka lah kelompok silent carrier yakni kelompok yang tak memiliki gejala Covid-19 tetapi dapat berkontribusi untuk menyebarkan infeksi pada jangkauan luas.
Advertisement
Studinya
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh CDC, 60% penularan Covid terjadi melalui orang-orang tanpa gejala. Studi yang dipublikasikan di JAMA Network Open itu mengamati penyebaran virus melalui tiga lensa, yaitu individu belum bergejala, tanpa gejala, dan bergejala.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa 59% penularan Covid dipicu oleh orang tanpa gejala, di mana 35% dari semua kasus baru berasal dari orang yang menulari orang lain sebelum mereka menunjukkan gejala dan 24% dari orang yang tidak pernah menunjukkan gejala sama sekali.
Apa yang sebaiknya dilakukan
Mengingat sangat sulit untuk mengidentifikasi OTG sebagai individu yang terinfeksi Covid, maka tindakan pencegahan perlu terus dilakukan. Ini termasuk menjaga jarak, rajin mencuci tangan dengan benar, mengenakan masker, dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh.
Jika Anda merasa telah melakukan kontak dengan OTG, karantina sendiri selama 14 hari dan lakukan swab setelah beberapa hari diisolasi.
Advertisement