Saham Emiten Bank Topang IHSG pada Sesi I

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan di posisi 6.400 pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2021, 12:50 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat bergerak di zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Selasa (12/1/2021).

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 13,10 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.396,04. Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 999,30. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 293 saham melemah sehingga menekan IHSG. 169 saham menguat dan 153 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG bergerak di rentang 6.435-6.353,30.

Total frekuensi perdagangan saham 1.221.092 dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 445,33 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.239.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham pertanian melemah 1,71 persen, sektor saham infrastruktur merosot 1,07 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,63 persen. Sektor saham keuangan menguat 1,07 persen, dan memimpin penguatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham bank catat top gainers atau menguat signifikan antara lain saham BEKS melonjak 23,40 persen ke posisi Rp 116 per saham, saham BRIS menanjak 20,39 persen ke posisi Rp 3.660 per saham, saham MEGA naik 19,95 persen ke posisi Rp 12.775 per saham.

Lalu ada saham BBKP menanjak 15,57 persen ke posisi Rp 705 per saham, saham BINA menguat 14,89 persen ke posisi Rp 810 per saham, dan saham AGRO mendaki 11,41 persen ke posisi Rp 1.465 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PPGL turun 9,76 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham BBYB tergelincir 7 persen ke posisi Rp 372 per saham, saham PEGE susut 6,92 persen ke posisi Rp 121 per saham.


Aksi Beli Investor Asing

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor asing juga masih membeli saham bank terutama kapitalisasi besar antara lain saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencapai Rp 372 miliar, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 76,7 miliar, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 37,2 miliar.

Lalu saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan aksi beli investor asing mencapai Rp 17,6 miliar, dan saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan aksi beli mencapai Rp 10,5 miliar.


Kata Analis

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak melemah pada Selasa, 12 Januari 2021.

Menyusul laju IHSG telah memasuki area jenuh beli (overbought) setelah menguat drastis dalam beberapa waktu terakhir.

"Untuk IHSG hari ini diprediksi kemungkinan akan melemah setelah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Ini karena pergerakan (IHSG) sudah memasuki area overbought, sehingga  potensi terjadinya koreksi lebih lebar," kata dia saat dihubungi Merdeka.com.

Kendati demikian, sejumlah saham unggulan diyakini masih akan tetap menunjukkan taringnya. Dia pun memberikan sejumlah rekomendasi saham, pertama yaitu perbankan. Khususnya  bagi saham milik bank yang terlibat dalam penyaluran bansos tunai. 

"Jadi, yang patut dipertimbangkan ialah umumnya saham yang banyak terlibat dalama penyaluran bansos. Ini berlaku baik saham milik bank Himbara maupun swasta, ya," terangnya. 

Kedua, ialah saham farmasi. Dia menuturkan, penguatan paling signifikan bakal  dialami oleh emiten farmasi pelat merah seiring ada program vaksinasi COVID-19.

"Apalagi ada beberapa juga yang terlibat dalam program penanganan pandemi COVID-19 seperti vaksinasi. Jadi, lebih rekomendasikan untuk pilih kayak saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indofarma Tbk (INAF), juga PT Kimia Farma Tbk (KAEF)," ujar dia.

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya