Teknologi Ultrasonic Fingerprint Qualcomm Generasi 2 Lebih Cepat dan Luas

Teknologi ultrasonic fingerprint Qualcomm generasi 2, 3D Sonic Sensor Qualcomm diklaim memiliki bidang pindai lebih besar dan proses pembacaan lebih cepat.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Jan 2021, 16:00 WIB
Teknologi fingerprint ultrasonic Qualcomm 3D Sonic Sensor diklaim punya bidang pemindaian lebih lebar sehingga proses pemindaian lebih cepat (Foto: Qualcomm).

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm baru saja mengumumkan 3D Sonic Sensor generasi 2. Teknologi ini merupakan versi terbaru dari sensor fingerprint ultrasonic (sidik jari ultrasonik) di bawah layar smartphone.

Laporan The Verge, Rabu (13/1/2021) menyebut, teknologi 3D Sonic Sensor generasi kedua ini ditingkatkan kemampuannya. Termasuk di antaranya adalah ukuran permukaan untuk sensor dan pembacaan sidik jari yang lebih cepat dibanding sebelumnya.

Qualcomm menghadirkan lompatan teknologi. Di mana, 3D Sonic Sensor generasi kedua memiliki ukuran permukaan sensor 8mm x 8mm, alias 70 persen lebih besar dibanding sebelumnya. Sementara sebelum area permukaan sensornya hanya 4mm x 9mm.

Dengan area permukaan yang lebih besar, pengguna akan lebih mudah menempatkan jari di sensor.

Selain itu, akurasi pembacaan sensor sidik jari pengguna pun lebih tinggi karena dengan area yang lebih lebar, data sidik jari yang dikumpulkan juga lebih banyak. Klaim Qualcomm, data biometrik yang dikumpulkan 1,7x lebih banyak ketimbang sebelumnya.

Dengan menggabungkan sensor yang lebih besar dan pemrosesan lebih cepat, Qualcomm menjanjikan pemindaian sidik jari untuk membuka kunci smartphone bakal berjalan 50 persen lebih cepat dibandingkan pada generasi sebelumnya.


Bakal Diaplikasikan Pertama Kali di Galaxy S21?

Gambar render Galaxy S21. (Doc: Voice/ OnLeaks)

Ini sebenarnya adalah generasi ketiga dari Qualcomm, sebelumnya perusahaan memperkenalkan teknologi 3D Sonic Max di tahun 2019.

Teknologi ini sebenarnya menghadirkan kemampuan serupa dengan generasi pertama, namun dengan bidang pemindaian yang lebih besar, sementara kecepatannya masih dianggap sama.

Bicara 3D Sonic Sensor generasi kedua ini, Qualcomm menyebut smartphone yang pertama mengaplikasikan teknologi ini akan hadir di awal 2021.

Belum disebutkan perusahaan apa yang akan memakai teknologi ini untuk pertama kalinya. Namun ada kemungkinan Samsung Galaxy S21 yang akan didukung 3D Sonic Sensor generasi kedua, mengingat sebelumnya Galaxy S10, Note 10, dan S20, dan Note 20 semuanya menggunakan teknologi 3D Sonic Sensor.


Ultrasonic Fingerprint Pertama Dipakai di Galaxy S10

Tampilan sensor sidik jari di layar Samsung Galaxy S10 Plus. Liputan6.com/Andina Librianty

Perlu diketahui, generasi pertama dari 3D Sonic Sensor untuk pertama kalinya debut di lini smartphone Galaxy S10 pada 2018.

Saat itu kebanyakan smartphone di pasaran memakai teknologi optical scanner untuk sidik jari di layar. Teknologi optical scanner lebih lambat dan kurang bisa diandalkan jika dibandingkan dengan 3D Sonic Sensor.

Sayangnya klaim tersebut tidak seperti yang diharapkan karena generasi pertama 3D Sonic Sensor kerap mengalami masalah. Misalnya celah keamanan yang membuat pembaca sidik jari justru bisa dibuka dengan sidik jari siapa pun ketika memakai sejumlah pelindung layar.

Samsung pun memperbarui dengan kehadiran software update. Selanjutnya, Samsung juga memboyong teknologi pembaca sidik jari ultrasonik ini untuk Galaxy Note 20 series.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya