Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 telah mendarat di Indonesia pada Selasa (12/1/2021) pukul 12.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di kanal YouTube Sekretariat Presiden, bahan baku vaksin ini diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Advertisement
Dalam prosesi kedatangan bahan baku vaksin tersebut, turut hadir Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
"Baru saja kami bersama Menteri Agama dan Dirut Garuda meninjau proses unloading Sinovac yang baru saja tiba dengan jumlah 15 juta dosis. Tentunya kita harus bersyukur karena untuk tahap 3, pemerintah telah mendatangkan vaksin untuk menambah vaksin yang akan diberikan ke masyarakat," ujar Doni saat memberikan keterangan pers.
Doni kembali mengingatkan, datangnya bahan baku vaksin ini tidak berarti masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan.
"Adanya vaksin ini jangan sampai buat kita kendor. Harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Inilah yang harus dipahami oleh kita semua bahwa vaksin harus paralel dengan kedisiplinan," tegasnya.
Pemerintah sebelumnya telah menerima vaksin Sinovac tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020. Kemudian, vaksin tahap kedua sebanyak 1,8 juta dosis tiba di tanah air pada 31 Desember 2020.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin yang baru tiba akan diproses oleh PT Bio Farma. Menurut dia, butuh waktu satu bulan untuk memproses vaksin tersebut menjadi vaksin siap pakai.
"Sehingga nanti pada awal Februari 2021, kita sudah punya 12 juta vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi dari (target) 15 juta," kata Budi usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 11 Januari 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dimulai dari Jokowi, Vaksinasi Covid-19 Beri Dampak Psikologis
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penerima pertama vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2021 akan memberikan dampak psikologis kepada masyarakat. Masyarakat bisa lebih yakin mengenai keamanan vaksin tersebut.
"Kalau dimulai dari pemerintah itu memang akan berpengaruh, ada dampak psikologis bahwa vaksin itu aman," tutur Bhima kepada Liputan6.com pada Selasa (12/1/2021).
Vaksinasi oleh pemerintah, kata Bhima, memang harus dicontohkan. Hal ini untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang akan digunakan.
"Memang harus dicontohkan, terlebih lagi pemimpin dunia di negara lain juga melakukannya. Ini bukti kepercayaan," sambung Bhima.
Seperti diketahui, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac.
Dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (11/1/2021), BPOM menyatakan bahwa secara keseluruhan vaksin COVID-19 Sinovac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.
"Efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, pembengkakan, serta efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam," kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito.
Advertisement