Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan telah mendapat kecaman karena menasihati wanita hamil agar tidak terlihat "acak-acakan" dan memastikan suami mereka memiliki cukup makanan saat mereka melahirkan di rumah sakit.
Lantaran menuai protes, nasihat yang diposting di situs web yang dikelola pemerintah kota Seoul tersebut telah dihapus.
Menurut laman Standard, Selasa (12/1/2021), para calon ibu disuruh membeli ikat rambut agar “tidak terlihat kusut setelah melahirkan”.
Baca Juga
Advertisement
Pedoman tersebut diterbitkan oleh pusat informasi kehamilan dan persalinan pemerintah kota dan isinya "diawasi" oleh Korean Society of Obstetrics and Gynecology, lapor Korean Herald.
Pemerintah Metropolitan Seoul mengatakan telah menyalin informasi dari pedoman kehamilan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Tetapi kementerian mengatakan telah menghapus konten tersebut setelah menyadari bahwa nasehat tersebut memiliki unsur bias gender pada 2019.
Pedoman tersebut menyatakan: “Gantung pakaian yang Anda kenakan sebelum Anda hamil di tempat yang mudah dilihat karena akan memotivasi Anda untuk menjaga berat badan tetap terkendali dan kembali ke berat yang sama seperti sebelum Anda melahirkan."
"Jika Anda tergoda untuk makan berlebihan atau melewatkan olahraga, lihatlah pakaian tersebut," lanjut pedoman tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Tetap Layani Keluarga
Panduan tersebut juga menyarankan para wanita menyiapkan pakaian dalam, kaus kaki, dan kemeja yang bisa dipakai keluarga mereka selama tiga hingga tujuh hari selama mereka berada di rumah sakit.
Menurut nasihatnya, hanya masalah waktu sebelum wanita menambah berat badan, dan mereka diberitahu untuk tidak menunda “pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan atau mencuci piring” karena hal itu dapat membantunya “mengatur berat badannya selama kehamilan tanpa olah raga ekstra."
Seorang pengguna media sosial mengecam nasihat itu sebagai hal "mengerikan", sementara yang lain bertanya apakah itu "1921 di Korea Selatan?" Pernyataan tersebut merujuk ketika Korea Selatan masih berada di bawah masa penjajahan Jepang.
Kelompok jaringan Women on Boards UK mengatakan di Twitter: “Korea Selatan, budaya membutuhkan waktu untuk berubah!! Nasihat untuk wanita hamil sekarang telah dihapus tetapi menunjukkan kepercayaan yang dipegang teguh oleh beberapa orang ”.
Advertisement