Liputan6.com, Kolkata - Pada 13 Januari 1964, India yang merupakan negara sekuler harus menghadapi konflik agama yang berujung pada tragedi. Kolkata menjadi saksi kerusuhan anti-Muslim.
Bentrokan anti-Muslim di Kolkata mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dan lebih dari 7.000 orang ditahan. Korban luka mencapai 438 orang.
Baca Juga
Advertisement
Kejadian tersebut merupakan aksi balas dendam setelah ada kerusuhan anti-Hindu di wilayah timur Pakistan.
Menurut BBC, kasus bermula ketika relik bersejarah umat Muslim hilang di Masjid Hazratbal di Srinagal. Lokasi Srinagal dekat dengan perbatasan Pakistan.
Benda bersejarah itu dipercaya merupakan rambut Nabi Muhammad SAW dan dilaporkan hilang pada Desember 1963.
Hilangnya relik di Srinagar memicu kerusuhan di Pakistan yang menarget masyarakat Hindu pada awal Januari 1964. Kerusuhan itu menewaskan 29 orang.
Kerusuhan yang terjadi di Pakistan berujung pada retaliasi terhadap masyarakat Muslim di wilayah Kolkata.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kerusuhan Meluas
Curfew dilakukan selama 24 jam akibat adanya aksi bakar-bakaran dan penjarahan terhadap masyarakat Muslim.
Tentara India diperintahkan untuk menembak pelaku kriminal yang menyerang warga Muslim. Ada polisi yang meninggal ketika berusaha melindungi rumah-rumah milik masyarakat Muslim.
Selama kerusuhan terjadi, lebih dari 70 ribu masyarakat Muslim lari dari rumah mereka dan 55 ribu orang tidur di area yang dilindungi tentara.
Pemerintah India berhasil memadamkan kerusuhan di Kolkata pada Januari 1964, namun kerugian yang muncul disebut sangat besar.
Sementara, relik bersejarah yang dicuri juga telah ditemukan pada Januari 1964, namun hasil investigasinya tidak dirilis ke publik.
Hingga kini, sentimen anti-Muslim di India masih kerap muncul.
Advertisement