Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin (11/1/2021), pengguna Facebook atas nama Tiara Andini Tiara mengunggah video yang diklaim sebagai percakapan terakhir pilot Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Begini narasi yang ada di Facebook Tiara Andiri Tiara:
Advertisement
"PERCAKAPAN PILOT SJ 182."
Kemudian, dalam video unggahannya, ada percakapan antara Pilot dan Co-Pilot yang diklaim berada di Sriwijaya Air SJ 182. Begini rekaman percakapannya:
"Pilot: Turun atau naik lagi?
Co Pilot: naik... naikkk
Pilot: Jangan dibelokin
Sensor peringatan pesawat berbunyi!
Co Pilot: Cap....cap.....cap.. Lihat lihat....
Situasi semakin panik
Pilot: Allahu Akbar
Co Pilot: Allahu Akbar
Suara gemuruh di ruang kendali
Terdengar suara ledakan"
Lalu, benarkah itu rekaman percakapan terakhir dari pilot dan co-pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitaran Kepulauan Seribu?
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penelusuran Fakta
Untuk memastikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi salah satu staff Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ulfiana. Dia tidak membenarkan klaim netizen tersebut.
"Saat ini kami sedang melakukan investigasi menyeluruh. Hingga saat ini, KNKT belum mengeluarkan rilis apapun terkait hasil investigasi dalam bentuk apapun," katanya kepada Cek Fakta Liputan6.com melalui WhatsApp, Selasa (12/1/2021).
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi pakar telematika, Roy Suryo untuk mengetahui klaim netizen lebih mendalam. Roy Suryo pun menganalisa kalau klaim Tiara Andini Tiara sebagai informasi hoaks karena mirip dengan percakapan dengan klaim Adam Air yang jatuh pada 2007.
"Saya menengarai ini hoaks. Pertama, ini mirip-mirip dengan 'komunikasi' dalam Flight yang disebut-sebut 'Adam Air' beberapa tahun lalu," ucap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini.
Roy Suryo melanjutkan, tidak mungkin seorang pilot bisa melakukan percakapan yang sangat lama ketika jatuh dari ketinggian 10.900 kaki dalam waktu 21 detik.
"Durasi kejadiannya, kalau di SJ 182 lebih singkat dari yang ada di rekaman (video klaim netizen). Dari ketinggian 10.900ft ke 250ft hanya dalam waktu 21 detik alias kecepatan di atas 500 km/jam. Pada saat itu, tekanan G-Force sudah membuat manusia tidak bisa berkomunikasi normal lagi seperti dalam rekaman," kata Roy Suryo.
"Kita semua harus menunggu hasil resmi dari KNKT," ujar politisi Partai Demokrat itu menambahkan.
Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel yang membahas soal rekaman yang diduga percakapan terakhir pilot dan co pilot Adam Air yang jatuh pada 2007. Artikel itu berada di situs Liputan6.com yang dipublikasikan pada 4 Agustus 2008 dengan judul: "Rekaman Pilot Adamair Mirip Tidak Otentik".
Begini bunyi artikel tersebut:
"Keotentikan rekaman pembicaraan pilot dan co-pilot AdamAir dengan pengatur lalu lintas udara tidak bisa dibuktikan. Demikian Tatang Kurniadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Senin (4/8).
"Memang mirip, tetapi tidak asli," kata Tatang, menanggapi pemberitaan rekaman berdurasi 5:38 menit di pesawat naas itu. Rekaman aslinya, katanya, berdurasi 32 menit.
Menurut Tatang, pemegang data digital asli rekaman pembicaraan dan FDR (Flight Data Recorder)-nya di Menteri Perhubungan dan Ketua KNKT. "Copynya ada di Frans Wenas, Ketua Tim Invetigasi kecelakaan itu," katanya.
Dalam rekaman dan transkrip yang beredar, kata Tatang, seakan-akan situasinya hingga detik-detik akhir pesawat menghunjam ke laut. "Data aslinya menunjukkan, Black Box (FDR dan CVR) sudah tidak berfungsi pada ketinggian 9.000 kaki," katanya.
Meski begitu, menurut Tatang, tidak tertutup kemungkinan data itu bocor, karena prosesnya sangat panjang dan ada peristiwa hilangnya komputer jinjing staf KNKT dan investigator.
"Server KNKT sempat ada jejak dibobol, kemudian satu komputer jinjing milik staf KNKT berisi sejumlah data kecelakaan, termasuk AdamAir 574, hilang pada 4 Mei 2007," kata Tatang. Ia menduga data itulah yang bocor dan disebar melalui internet.
Dalam rekaman yang beredar di internet, terdapat rekaman pembicaraan diduga antara pilot pilot Reffi Agustian Widodo dan co-pilot Yoga Susanto. Isi pembicaraan merupakan detik-detik terakhir sebelum pesawat menghunjam ke perairan Majene, Sulawesi Barat, dengan suasana mencekam dan memilukan."
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang menyebut percakapan terakhir pilot Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di Kepulauan Seribu adalah informasi hoaks. Suara percakapan itu sering disebut-sebut (tapi tidak otentik) sebagai percakapan terakhir pilot dan co pilot Adam Air yang jatuh pada 2007.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement