DPR Minta Rumah Sakit Swasta Bantu Tangani Pasien Covid-19

Jika rumah sakit pemerintah penuh, rumah sakit swasta harus turut serta membantu penanganan para pasien covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2021, 16:45 WIB
Tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap di zona merah Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11/2020). Total kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia hari ini mencapai angka 502.110 usai penambahan harian sebanyak 4.442. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar segera mengatasi masalah keterbatasan rumah sakit dan ketersediaan tenaga medis di Indonesia. Kedua masalah itu penting, agar penanganan Covid-19 di Tanah Air bisa semakin lebih maksimal.

"Kami mendorong seluruh fasilitas kesehatan pemerintah agar dapat dimaksimalkan untuk menangani pasien Covid-19, di samping rumah sakit swasta juga dapat diajak berpartisipasi di tengah pandemi ini," ujar Saleh di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Saleh menyarankan jika rumah sakit pemerintah penuh, rumah sakit swasta harus turut serta membantu penanganan para pasien. "Jangan ada rumah sakit swasta yang mengecualikan diri, mereka harus siapkan IGD dan ruang-ruang kamar tidur untuk rawat inap pasien," tegas Saleh.

Mengenai kekurangan tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19, Saleh mendorong upaya pemerintah untuk melakukan penambahan tenaga medis, selain itu tak menutup kemungkinan ada keringanan pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi calon tenaga medis yang akan direkrut pemerintah.

"Diharapkan dengan penambahan tenaga kesehatan maka akan dapat menangani jumlah pasien Covid-19 yang saat ini masih banyak," sebut Saleh.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Keterangan Menkes

Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (BGS) meminta seluruh rumah sakit yang berada di bawah Kementerian Kesehatan menambah kapasitas kamar untuk pasien Covid-19. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa ditangani dengan baik.

Dia menyebut rumah sakit vertikal di bawah Kementerian Kesehatan rata-rata memiliki kapasitas tempat tidur mencapai 14.000. Namun yang digunakan untuk penanganan Covid-19 hanya 2.700 tempat tidur atau tidak sampai 20 persen.

"Sehingga kalau dilihat masih relatif terpenuhi tapi orang covid juga tidak bisa masuk," kata BGS dalam rapat kerja bersama dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Selasa (13/1).

Dia pun mengingatkan kepada seluruh rumah sakit, baik yang ada di kota maupun provinsi agar lebih banyak memberikan jatah tempat tidur kepada pasien Covid-19. Pihaknya juga akan berbicara dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta untuk melakukan hal yang sama, yakni memberikan prioritas kepada pasien Covid-19.

"Saya hari ini baru tanda tangan meminta agar semua rumah sakit vertikal di bawah Kementerian Kesehatan secara temporer karena ini ada lonjakan tinggi harus meningkatkan kapasitasnya dari sekitar 20 persen dan alokasi untuk pasien covid menjadi 30-40 persen," jelas dia.

Adapun dengan tambahan kapasitas ruangan mencapai 30-40 persen, setidaknya bisa menambah sekitar 1.400 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya