Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berduka pada awal 2021 setelah terjadinya kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182 pada 9 Januari 2021. Insiden itu hingga mengundang simpati dunia.
Media asing ikut menyoroti keselamatan penerbangan di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
AP News menyebut catatan aviasi Indonesia termasuk yang paling parah di Asia berdasarkan data dari Aviation Safety Network. Meski demikian, industri penerbangan Indonesia juga disebut sudah semakin baik ketimbang sebelumnya.
Dan berikut ini daftar penyebab kecelakaan pesawat yang paling sering berdasarkan laporan The National Law Review dan dari berbagai sumber, Selasa (12/1/2021):
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Pilot Error
Pilot error berarti adanya aksi, keputusan, serta kegagalan membuat keputusan yang dilakukan pilot, dan kemudian hal itu menyebabkan kecelakaan.
Apa penyebabnya? Kejadian itu bisa terjadi jika pelatihan buruk, kurang pengalaman, kelelahan, dan mabuk.
Advertisement
2. Kegagalan Mesin
Masalah mesin juga masuk ke daftar penyebab kecelakaan masyarakat yang paling sering. Pada 2015, The Conversation menyebut 20 persen kecelakaan pesawat adalah akibat masalah ini.
Salah satu contohnya adalah kecelakaan pesawat Japan Airlines 123 pada 1985. Saat itu, Boeing disebut salah dalam melakukan perbaikan.
3. Cuaca
Studi dari National Transportation Safety Board (NTSB) di Amerika Serikat menyebut lebih dari dua per tiga kecelakaan pesawat karena cuaca memiliki akibat yang fatal.
Penyebabnya bisa dari microburst (angin turun), kabut, atau pesawat yang tertutup es.
Kecelakaan pesawat Delta Airlines 191 pada 1985 diakibatkan oleh microburst.
Advertisement
4. Sabotase
The Conversation menyebut 10 persen kecelakaan pesawat diakibatkan oleh sabotase.
Contoh peristiwa sabotase adalah peristiwa 911. Teroris Al-Qaeda melakukan sabotase di pesawat American Airline dan United Airlines, kemudian menabrakannya ke gedung World Trade Center.
Ribuan orang tewas akibat peristiwa itu.
5. Human Error Lainnya
Menerbangkan pesawat adalah hal yang kompleks. Selain pilot, da petugas di air traffic controllers, dispatchers loaders, dan insinyur untuk maintenance.
Pada 1990, windscreen di pesawat British Airways pecah. Akibatnya, kapten pesawat nyaris terbawa keluar angin, beruntung kakinya bisa ditahan seorang pramugara.
Pesawat berhasil mendarat dengan selamat. Peristiwa itu dianggap sebagai keajaiban.
Ternyata, ada kesalahan dalam pemasagan baut di windscreen tersebut. Setelah diinvestigasi, petugas yang memasang ternyata kurang tidur sehingga melakukan kesalahan.
Advertisement