Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi negara pertama di luar China yang meloloskan vaksin COVID-19. Vaksin Virus Corona buatan Sinovac itu mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM pada Senin (12/1/2021).
"Indonesia adalah negara pertama setelah China yang menyetuji vaksin buatan Sinovac Biotech," tulis South China Morning Post, Selasa (12/1/2021).
(Update: Bolivia telah menyetujui Sinovac dan Sputnik V pada pekan pertama Januari 2021. Namun, Bolivia tidak langsung vaksinasi dan Indonesia lebih dulu melakukannya pada 13 Januari 2021.)
Baca Juga
Advertisement
Kepala BPOM Penny Lukito menjamin vaksin ini tidak mengandung bahan berbahaya.
"Hasil efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung menunjukkan harapan vaksin ini dapat menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3 persen," ujar Kepala BPOM RI Penny Lukito, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Kemanjuran Vaksin Sinovac Merosot di Brasil
Sebelumnya, Turki dan Brasil juga sudah merilis hasil uji klinis tahap III vaksin Sinovac di negara mereka. Namun, mereka belum memberi izin Sinovac.
Anadolu menyebut Turki juga memesan vaksin Pfizer yang targetnya tiba pada Maret 2021. Sementara, Brasil juga menguji vaksin AstraZeneca.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
15 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Sinovac asal China, Sinovac tiba di Indonesia, Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 12.30 WIB. Berdasarkan tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, vaksin tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat yang membawa vaksin mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten. Ini merupakan kedatangan vaksin Sinovac tahap ketiga.
Pemerintah sebelumnya telah menerima vaksin Sinovac tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020. Kemudian, vaksin tahap kedua sebanyak 1,8 juta dosis tiba di tanah air pada 31 Desember 2020.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin yang baru tiba akan diproses oleh PT Bio Farma. Menurut dia, butuh waktu satu bulan untuk memproses vaksin tersebut menjadi vaksin siap pakai.
"Sehingga nanti pada awal Februari 2021, kita sudah punya 12 juta vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi dari (target) 15 juta," kata Budi usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 11 Januari 2021.
Advertisement
Vaksinasi Dimulai pada 13 Januari 2021
Seperti diketahui, vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan mulai dilakukan Rabu 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi penerima vaksin Corona pertama.
"Insha Allah, Bapak/Ibu, kita akan mulai vaksinasi COVID-19 pada hari Rabu, 13 Januari 2021 dan akan dimulai (divaksin pertama) oleh Bapak Presiden," tutur Budi.
Vaksin Covid-19 asal Sinovac sendiri telah mengantongi Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Dengam begitu, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dapat disuntikkan ke tenaga kesehatan yang menjadi prioritas program vaksinasi.
"Sampai dengan hari ini, vaksin Covid-19 sudah tiba di Dinas Kesehatan Provinsi, untuk selanjutnya diberikan kepada tenaga kesehatan sesuai kebutuhan," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangannya.
Izin Penggunaan Darurat ini ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen yang diambil dari laporan interim 3 bulan pascasuntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3, yang dilaksanakan di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu, yang diberikan kepada 1.620 relawan.
Infografis COVID-19:
Advertisement