Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan adanya kendala distribusi vaksin COVID-19 di Indonesia.
"Saat ini sudah 1,2 juta vaksin COVID-19 sudah didistribusi ke seluruh provinsi di Indonesia. Namun sebanyak 8 provinsi belum menerima semua vaksin karena jaringan distribusi rantai dingin kurang lengkap," katanya, di sela-sela rakernas bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (12/11/2020).
Advertisement
Kendati demikian, lanjut Menkes, hal ini sudah ia komunikasikan dengan Pemerintah Provinsi, seperti Sumatera Selatan dan Sumatera Utara karena ternyata kapasitas penyimpanan belum cukup.
Padahal, lanjut Menkes, pendistribusian vaksin ini baru dilakukan batch 1 yaitu sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 mengingat ada beberapa batch yang akan dikirimkan ke Indonesia.
Sebelumnya Pemerintah Indonesia juga telah mendatangkan vaksin COVID-19 Sinovac dalam dua tahap, yaitu 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020, dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020. Dan hari ini, bahan baku vaksin dari Sinovac sebanyak 15 juta dosis.
"Ini jadi tantangan kami, baru 1,2 juta sudah tidak mampu apalagi batch selanjutnya. Jadi kami baru kirim sebagian vaksin COVID-19," ujarnya.
Simak Video Berikut Ini:
4 Tahapan pemberian vaksin
Saat ini, kata Menkes, koordinasi telah dilakukan dengan beberapa perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI.
Sinovac merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Dari kelima jalur pengadaan vaksin tersebut, telah diperoleh jumlah dosis yang diberikan untuk Indonesia. Diperkirakan jumlahnya mencapai 400 juta dosis. Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.
''Kita memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah tersebut,'' tutur Menkes, dalam keterangan pers.
Menkes merinci dari 400 juta dosis tersebut, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.
''Diharapkan vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orang,'' imbuhnya.
Dalam paparannya, Menkes menyebutkan jumlah kebutuhan vaksin 181, 5 juta jiwa dan akan ada 4 tahapan prioritas penerima vaksin, yaitu:
Tahap 1
Dilaksanakan pada Januari hingga April 2021, sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1,48 juta orang yang terdiri dari tenaga kesehatan.
Tahap 2
Sasaran vaksinasi Covid-19 adalah sebanyak 17,4 juta petugas pelayanan publik yakni Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal. Kemudian, para pekerja di bidang perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat
Pada tahap 2, penerima vaksin Covid-19 juga termasuk 21,5 juta kelompok usia lanjut atau berusia 60 tahun atau lebih.
Tahap 3
Sebanyak 63,9 juta masyarakat yang berada di daerah berisiko tinggi.
Tahap 4
Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah 77,4 juta masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Advertisement