Pengguna Baru Telegram Naik 25 juta dalam 72 Jam

CEO Telegram Pavel Durov klaim terjadi lonjakan pengguna aplikasinya sebanyak 25 juta pengguna dalam 72 jam terakhir.

oleh Arief Rahman H diperbarui 13 Jan 2021, 10:00 WIB
Telegram versi web diblokir. (Doc: TechCrunch)

Liputan6.com, Jakarta - Awal tahun menjadi ajang yang penting bagi ranah media sosial. Pasca WhatsApp mengeluarkan kebijakan privasi baru bagi pengguna, dan Signal yang melesat cukup cepat, kini giliran Telegram.

CEO Telegram, Pavel Durov menyebut aplikasinya itu memperoleh 25 juta pengguna baru dalam 72 jam terakhir. Selain itu, Telegram juga melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan. Sebagai perbandingan, rata-rata aplikasi ini memiliki 1,5 juta pengguna baru per hari pada 2020.

“ini kembali pada kebijakan privasi dan keamanan perusahaan yang sederhana, diatas semuanya,” kara Durov, seperti dikutip dari AndroidPolice, Rabu (13/1/2021).

25 juta pengguna baru Telegram terbanyak berasal dari Asia dengan 38 persen. Disusul Eropa dan Amerika Latin dengan masing-masing 27 persen dan 21 persen. Serta pengguna baru dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara sebanyak 8 persen.

Dengan peningkatan tersebut, kemungkinan ada pengguna aplikasi sayap kanan, di mana pengguna Parler migrasi ke Telegram.

Ada rumor penggguna Parler mencari aplikasi perpesanan terenkripsi untuk mencari yang lebih pribadi.

 


Iklan Tak Akan Mengganggu

Logo Aplikasi Telegram

Belakangan ini Telegram dikabarkan akan memonetisasi layanannya mulai 2021, dan akan datang dalam bentuk iklan.

Iklan hanya akan masuk ke layanan Channel Telegram mulai 2021.

Channel sendiri adalah semacam feeds, mirip dengan Twitter. Jika kamu menggunakan Telegram sebagai aplikasi perpesanan, kemungkinan besar kamu tidak akan terganggu dengan iklan.

Menurut CEO Telegram Pavel Durov, semua fitur yang saat ini gratis akan tetap gratis. Perusahaan akan menambahkan beberapa fitur baru untuk tim bisnis atau power user.

"Beberapa fitur ini akan membutuhkan lebih banyak sumber daya dan akan dibayar oleh pengguna premium. Pengguna biasa akan dapat tetap menikmati Telegram secara gratis, selamanya," ucap Durov.


Bos Telegram Janji Tak Akan Kecewakan Pengguna

Bos Telegram, Pavel Durov menyambangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Selasa (1/8/2017). (Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar)

Telegram, kata Durov, menjadi tempat perlindungan terbesar bagi pengguna yang mencari platform komunikasi yang berkomitmen pada privasi dan keamanan.

"Kami bertanggung jawab dengan serius. Kami tidak akan mengecewakan Anda," ujar Durov berjanji.

Telegram pun mengucapkan terima kasih atas capaian ini, terutama bagi para pengguna lama yang telah mengundang teman-temannya untuk gabung dengan Telegram.

"Jika ada kontak baru yang bergabung dengan Telegram dalam beberapa hari terakhir, kamu bisa menyambutnya dengan salah satu fitur unik, seperti stiker animasi atau pesan video," Telegram memungkaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya