Liputan6.com, Jakarta - Segera setelah WhatsApp menggulirkan kebijakan privasi baru, Pakistan memutuskan untuk mengembangkan aplikasi pesan mandirinya.
Seperti WhatsApp, aplikasi pesan besutan Pakistan ini akan menghadirkan berbagai fitur yang mendukung komunikasi. Misalnya saja berkirim pesan, panggilan suara, serta panggilan video.
Advertisement
Mengutip situs berita Pakistan Ary News TV, Rabu (13/1/2021), aplikasi pesan ini akan dikembangkan oleh Kementerian Informasi dan Teknologi serta para ahli bidang IT.
Pengerjaan aplikasi pesan ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari kabinet federal.
Aplikasi pesan ini digadang-gadang bakal menjamin perlindungan data pribadi para pengguna. Selain itu, aplikasi pesan ini menjanjikan bahwa data pribadi pengguna tidak akan dibagikan kepada siapa pun.
Menurut Kementerian Informasi dan Teknologi, para pengguna nantinya akan bisa meregistrasi diri di aplikasi pesan menggunakan nomor ponsel mereka.
Harusnya Dilakukan dari Dulu
Ahli IT Pakistan Fawad Riaz memuji keputusan Pakistan yang berencana membuat aplikasi pesan secara mandiri. Menurutnya, Pakistan sudah seharusnya mengembangkan aplikasi pesan lokal buatannya sendiri lebih awal.
"Pakistan harusnya fokus pada ekonomi lokalnya lebih awal dan mempromosikan aplikasi yang dikembangkan secara lokal," kata Fawad.
Ia mengatakan, dunia hanya akan melirik ke Pakistan jika negara tersebut dapay mengembangkan pasar domestiknya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Pakistan harusnya mengembangkan aplikasi pesan multi-tujuan seperti WeChat.
Advertisement
Tahap Pertama akan Diluncurkan di Kota-Kota Besar
Sementara itu Kementerian IT Pakistan mengatakan, pada fase pertama, aplikasi pesan ini akan diluncurkan di kota-kota besar Pakistan setelah berhasil dikembangkan dan diuji coba.
Langkah Pakistan membuat aplikasi pesan mandiri dilakukan setelah tiga hari lalu WhatsApp memperbarui kebijakan privasi mereka.
Banyak pengguna WhatsApp mengkritik aplikasi WhatsApp, menyebut bahwa kebijakan privasi barunya bisa menimbulkan masalah keamanan.
Gara-gara hal ini pula, angka unduhan dan registrasi baru untuk aplikasi pesaing WhatsApp, yakni Telegram dan Signal meningkat tajam.
(Tin/Isk)