Liputan6.com, Washington D.C - Jumlah korban kematian akibat COVID-19 di AS kini sudah melebihi korban tewas serangan 9/11 atau dikenal sebagai tragedi 11 September.
Amerika Serikat telah mencatat rata-rata lebih dari 3.223 kematian harian akibat COVID-19 selama seminggu terakhir, menurut Universitas Johns Hopkins.
Mengutip CNN, Rabu (13/1/2021), angka itu berarti jumlahnya ratusan lebih banyak setiap hari daripada serangan tahun 2001.
Baca Juga
Advertisement
Setelah adanya kekhawatiran luas tentang penundaan vaksinasi, pemerintahan Trump bakal segera merilis dosis kedua yang dicadangkan, kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar.
Rencana seperti itu telah diumumkan oleh Presiden terpilih Joe Biden.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rencana Vaksinasi di AS
Lebih dari sembilan juta orang telah menerima dosis pertama vaksin virus corona dan lebih dari 27 juta dosis telah didistribusikan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Artinya, sepertiga dari vaksin yang diberikan telah diberikan kepada masyarakat.
Enam negara bagian yakni North Dakota, West Virginia, Connecticut, South Dakota, Montana dan Tennessee telah memberikan dosis pertama yang cukup untuk lebih dari setengah dosis yang mereka terima.
Sementara itu, tujuh negara bagian lain yakni Arkansas, Georgia, Alabama, Hawaii, Virginia, Idaho dan California telah memberikan kurang dari seperempat dosis yang mereka terima.
Pejabat dengan Operation Warp Speed pun memberi penjelasan atas peluncuran vaksin yang lambat pada hari Selasa, dengan mengatakan negara-negara bagian berpegang terlalu kaku pada pedoman yang menunjuk pekerja perawatan kesehatan dan penghuni panti jompo untuk divaksinasi terlebih dahulu.
Mereka mengatakan peluncuran akan segera dipercepat, dan meminta negara bagian untuk membuka akses kepada vaksinasi untuk semua orang yang berusia 65 tahun ke atas dan untuk orang yang lebih muda dengan kondisi kronis.
Selama seminggu terakhir, rata-rata 248.650 infeksi COVID-19 baru telah dilaporkan setiap harinya.
Lonjakan besar COVID-19 secara nasional telah dipicu oleh perjalanan liburan dan pertemuan di rumah yang sebelumnya telah diperingatkan oleh para ahli.
"Inilah yang kami takutkan - orang-orang lengah selama Natal dan Tahun Baru," kata Gubernur New Jersey Phil Murphy.
Advertisement
Strategi Vaksinasi Baru
Pemerintah federal telah menahan sekitar setengah dosis yang tersedia dari pengembang vaksin Moderna dan Pfizer, guna memastikan setiap orang yang mendapat dosis pertama akan mendapatkan dosis kedua yang dibutuhkan tepat waktu.
Dosis vaksin Pfizer harus berjarak 21 hari, dan dosis Moderna harus berjarak 28 hari.
Namun pada hari Selasa, Azar mengatakan, "Kami tidak perlu menahan dosis cadangan" lagi.
"Setiap dosis vaksin yang disimpan di gudang tanpa disentuh dapat berarti satu nyawa lagi hilang atau tempat tidur rumah sakit lain ditempati," kata Azar.
Jika ada gangguan yang terjadi dengan produksi vaksin, setiap dosis baru akan ditetapkan sebagai dosis kedua.
Infografis Vaksin COVID-19:
Advertisement