Liputan6.com, Jakarta - Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat atau National Transportation Safety Board (NTSB), akan membantu penyelidikan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air. Tim akan dikirim ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Dikutip dari Reuters, Rabu (13/1/2021), NTSB akan mengirimkan perwakilan terakreditasi dan tiga investigator lain ke Jakarta membantu penyelidikan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
Advertisement
NTSB disebut memiliki keahlian dalam operasi, kemampuan, sistem dan struktur pesawat. Selain itu, NTSB juga didukung personel dari Federal Aviation Administration, General Electric, dan Boeing.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182, rute Jakarta (CGK) – Pontianak (PNK) hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB .
Pesawat tersebut diawaki oleh 6 crew aktif serta mengangkut 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain itu, juga terdapat 6 awak sebagai penumpang (extra crew).
Panglima TNI Hadi Tjahjanto pada Selasa (12/1/2021), mengatakan, kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan. Black box berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat.
Hadi mengungkapkan, black box Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan pada pukul 16.40 WIB. Awalnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Yudo Margono pada pukul 14.00 WIB melaporkan penemuan bagian dari Flight Data Recorder (FDR).
"Pukul 16.40 WIB KASAL melaporkan kembali, FDR sudah ditemukan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT), Selasa (12/1/2021).
Seperti yang diketahui, black box terdiri atas 2 bagian, yaitu FDR dan Cockpit Voice Recorder (CVR).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Telepon Menhub Lebih dari 5 Kali Update Sriwijaya Air SJ182
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sempat ditelepon oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih dari lima kali untuk meng-update kondisi terkini musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan sekitar Kepulauan Seribu.
“Tercatat lebih dari lima kali Bapak Presiden menelpon saya dan berdiskusi,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan pers dari Kantor Presiden Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (12/1/2021).
Menhub Budi Karya baru saja dipanggil oleh Presiden Jokowi untuk melaporkan kejadian musibah Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).
Presiden Jokowi, kata Menhub Budi Karya, menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini, duka cita kepada keluarga korban, dan mendoakan para korban.
“Saya baru saja dipanggil Pak Presiden untuk melaporkan kejadian musibah Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Pertama kali Bapak Presiden menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah ini, duka cita kepada keluarga korban, dan mendoakan agar almarhum-almarhumah mendapatkan tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” kata Menhub Budi Karya.
Menhub Budi Karya menegaskan bahwa Presiden Jokowi memiliki perhatian besar terhadap musibah yang terjadi tersebut.
“Kami sampaikan juga Bapak Presiden begitu concern dengan proses penyelesaian musibah ini. Dan saya juga sehari dua kali memberikan laporan kepada Bapak Presiden,” kata Menhub.
Presiden Jokowi juga telah memerintahkan kepada Menhub pada kesempatan itu untuk berkoordinasi dengan cepat terkait proses pencarian korban sekaligus mempercepat proses pencarian kotak hitam dari pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut.
Advertisement
Jokowi Minta Hak Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Segera Dipenuhi
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, ia telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta untuk mengkoordinasikan proses pelayanan kepada keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, Budi Karya melanjutkan, Jokowi juga menginstruksikannya untuk segera memenuhi hak para keluarga korban penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Pak Presiden meminta kepada saya untuk memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban. Sehingga segala sesuatu yang merupakan hak diselesaikan dengan baik dan cepat," ungkapnya dalam sesi teleconference, Selasa (12/1/2021).
Menindaki arahan tersebut, Budi Karya menjelaskan, ia bersama dengan Sriwijaya Air dan Jasa Raharja telah menemui keluarga korban yang menunggu di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta.
"Untuk itu kami sampaikan juga kepada pak Presiden, kami sudah memanggil dan bersama-sama dengan Sriwijaya Air dan juga Jasa Raharja kemarin ketemu dengan keluarga, dan bersama-sama kami menuju ke Rumah Sakit Kramat Jati," tuturnya.
Budi Karya pun coba mengambil hikmah, bahwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak merupakan sebuah pelajaran berharga yang jangan sampai terulang lagi.
"Terakhir, Pak Presiden menugaskan pada kami untuk melakukan suatu improvement dan proses penemuan ini menjadi suatu pelajaran yang mahal tetapi baik, dan diinstruksikan jangan sampai terulang lagi," pungkasnya.