Liputan6.com, Bandung - Penanggung jawab komunikasi sosial politik pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Dila Amran mengatakan setelah vaksinasi masyarakat wajib meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes) dari 3M ke 5M. Selain memakai masker - menjaga jarak - mencuci tangan pakai sabun, perlu ditambah menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.
"Pemerintah saat ini menghadapi tantangan berat karena beberapa survei menyebutkan tingkat penerimaan vaksin masyarakat terus bergerak. Pada Agustus 2020, sebanyak 64,8 persen menerima vaksin, kemudian turun menjadi 39 persen, 37 persen, dan terakhir 31 persen," ujar Dila dalam keterangan daring dalam Rakor Sub Divisi Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 se-Jawa Barat ditulis Bandung, Rabu, 13 Januari 2021.
Advertisement
Untuk menyukseskan vaksinasi COVID-19, lanjut Dila, semua elemen dari pusat sampai RT dan RW harus bergerak mengampanyekan pesan positif. Alasannya sebut Dila, lokalitas sangat penting serta pemda harus lebih agresif.
Keberadaan fasilitas kesehatan dan pos pelayanan terpadu (posyandu) sangat penting. Hal itu untuk mengantisipasi terdapat orang datang pada suntikan pertama, tapi tidak datang pada penyuntikan kedua.
"Vaksin Sinovac yang sudah ada di gudang provinsi saat ini sangat aman disuntikkan. Tapi jangan lupa setelah divaksin prokes 5M harus dijalankan. Pesannya adalah vaksin aman, imun, dan prokes dijalankan,” jelas Dila.
Sebelumnya vaksin COVID-19 Sinovac telah mendapat sertifikasi halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksinasi COVID-19 secara bertahapmemiliki empat tujuan. Tahap pertama, mengurangi angka kesakitan dan kematian. Kedua, membentuk kekebalan kelompok. Ketiga, memperkuat sistem kesehatan masyarakat. Tahap keempat, menjaga produktivitas serta mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial.
Infografis Vaksin
Advertisement