Freddy Ferdinand Pimpin Perusahaan yang Kerjasama dengan Berbagai Brand

Freddy belajar bahwa bisnis bukan hanya tentang marketing tapi juga produknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2021, 23:45 WIB
Berawal dar Magang, Freddy Ferdinand Kini Sukses Pimpin Perusahaan. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta -  Media sosial atau sosial media adalah tempat orang berinteraksi bukan hanya digunakkan di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Ranking pengguna media sosial tertinggi adalah Amerika, dengan kemampuan daya beli yang besar maka ini adalah target market yang sangat besar dan menggiurkan dengan beriklan di media sosial Anda bisa melakukan target bukan hanya di Indonesia tapi juga pasar luar negeri.

Awalnya Freddy Ferdinand hanyalah anak magang dan kemudian menjadi karyawan di perusahaan Digital Marketing. Di awal tahun 2017 terjadi trend bisnis dropship internasional dimana produk dari China bisa dikirim ke berbagai belahan dunia dengan ongkos kirim hanya $5 atau Rp 50.000 rupiah.

Dengan pengalaman yang dipelajari di perusahaannya, membuat Freddy Ferdinand berani untuk memulai bisnis ini dengan modal iklan Rp 5.000.000 bisa mendapatkan penjualan dan uangnya digunakan untuk mengiklankan kembali. Puncak dari bisnis bisnis dropship ini bisa beromset 200 juta dalam 1 hari. Hingga total 10 milyar rupiah dalam 7 bulan.

Meskipun tinggal di Indonesia, Freddy Ferdinand bisa beriklan dengan menarget pasar Amerika, Australia, Canada, Prancis dan negara lainnya. Semua produk dan pengiriman di urus oleh Supplier di China yang di order lewat Aliexpress.

Sempat Terkendala Dana dan Berhutang Ratusan Juta

Semua transaksi ditampung dalam dompet digital yaitu Paypal. Dengan transaksi yang begitu besar dan cepat mengakibatkan semua pendapatan ditahan oleh Paypal dan tidak bisa cair dalam 3 bulan agar mencegah seller kabur padahal ada tagihan iklan dan tagihan supplier yang harus dibayarkan bernilai ratusan juta.

Di sana Freddy galau apakah harus menutup bisnisnya atau tetap maju. Keluarga dan pasangannya menyarankan untuk berhenti tapi karena Freddy percaya dengan kemampuan dan pengalamannya, dia menghubungi Gustiadi Prakoso, salah satu investor yang dikenal dari kantornya bekerja untuk berinvestasi Rp1 milyar dengan skema bagi hasil.

Alhasil bisnis bisa kembali jalan dan investasinya bisa dikembalikan kurang dari 1 tahun dengan pendapatan ratusan juta untuk investornya. Namun karena proses pengiriman barang yang lama, susahnya melakukan quality control dan kompetisi yang semakin ketat, membuat Freddy Ferdinand harus menutup bisnisnya di awal 2018. Setidaknya Freddy belajar bahwa bisnis bukan hanya tentang marketing tapi juga produknya.

Dengan pengalaman itu semua sekarang Freddy fokus membangun Sharkmind, sebuah perusahaan partnership bisnis & marketing yang bekerja sama dengan berbagai brand untuk meningkatkan penjualan dengan digital marketing. Tidak hanya sampai sana, dengan partnership bersama Christian Kustedi, perusahaannya juga memberikan saran dan masukan kepada para partner agar bisa mencapai penjualan berlipat - lipat.

Mimpinya suatu saat bisa membawa brand Indonesia ke pasar global dengan kemampuan digital marketing atau bisa mendapatkan partner di perusahaan global sehingga tidak hanya melakukan marketing di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. "Nah jika Anda ingin lebih lanjut mempelajari tentang digital marketing Anda bisa follow social media Co Founder Sharkmind yakni Freddy Ferdinand di @freddyferd," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya