Mensos Risma Ungkap Penyaluran Bansos Belum Optimal Karena Terkendala Data

Risma mengatakan, penyaluran bantuan sosial atau bansos saat ini masih belum optimal, lantaran masih belum lengkapnya data dan juga karena faktor geografis yang sulit dijangkau.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Jan 2021, 17:13 WIB
Risma dilantik sebagai Menteri Sosial. (dok. tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengatakan, penyaluran bantuan sosial atau bansos saat ini masih belum optimal, lantaran masih belum lengkapnya data dan juga karena faktor geografis yang sulit dijangkau.

Adapun hal ini disampaikan Risma saat dirinya rapat bersama dengan Komisi VIII DPR RI.

"Tidak optimalnya penyaluran bansos karena data tidak lengkap," kata Risma, di Jakarta, Rabu (13/1/2021).

Meski demikian, hal ini tak membuatnya menyerah. Dirinya menyebut Kemensos sedang melakukan pembaruan data penerima bansos.

"Tiap bulan kami melakukan pembaruan data. (Sebagai contoh) hasil Januari, Bank Mandiri temukan 7 (penerima) meninggal," ungkap Risma.

Selain itu, Kemensos melakukan pengecekan langsung terkait apakah penerima bansos sudah tepat atau ada ahli waris.

"Cek apakah ahli waris masih memenuhi syarat. Kalau tidak akan kita pindah ke keluarga lain," jelas Risma.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wajibkan Foto

Risma menuturkan, sebagai upaya pencegahan kesalahan data, Kemensos kini mewajibkan penerima bansos menyertakan foto.

"Saat ini pada saat pemberian, bank wajib mengirimkan datanya secara foto. Kalau yang bersangkutan sakit, maka dia harus didampingi dengan ahli waris yang ditunjuk," kata dia.

"Yang sakit, lanjut usia dan difabel itu sudah dikoordinasikan Kementerian BUMN, itu akan dipindah ke PT Pos sehingga mereka akan diantar, tapi tetap report-nya adalah wajah penerima dan wajah pendamping yang mengambil," jelas Risma.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya