Bertemu Menlu China, Retno Marsudi Tegaskan Semua Negara Harus Hormati UNCLOS 1982

Lewat press briefing virtual, Menlu Retno Marsudi menekankan tentang pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan, termasuk Laut China Selatan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Jan 2021, 17:43 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama awak media pada Kamis, (10/9/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hari ini, Rabu, 13 Januari 2021 menyambut kedatangan Menlu China Wang Yi di Gedung Pancasila, Jakarta.

Dalam pertemuan dengan Menlu China tersebut, ada sejumlah hal yang disampaikan. Salah satunya yaitu terkait Laut China Selatan.

Lewat press briefing virtual melalui siaran zoom, Menlu Retno Marsudi menekankan tentang pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.

"Saya menyampaikan kembali mengenai pentingnya menjaga Laut China Selatan, sebagai laut yang damai dan stabil," ujar Retno Marsudi.

"Untuk mencapainya, hanya satu hal yang harus dilakukan oleh semua negara, yaitu menghormati dan menjalankan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," jelas Retno Marsudi.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Konsep dan Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific

Menlu Retno Marsudi dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang diselenggarakan secara virtual pada 16 November 2020. (Dok: Kemlu RI)

Selain menekankan posisi Indonesia pada UNCLOS 1982, Retno Marsudi juga menyampaikan menyampaikan mengenai konsep dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific kedepan.

"ASEAN membuka diri untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara manapun, dan menekankan tekad Indonesia untuk terus menjaga sentralitas ASEAN dalam pelaksanaannya."

"Kerjasama ini akan terus didorong oleh ASEAN ke depan dan sudah menjadi tekad ASEAN untuk menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai kawasan stabil, damai dan sejahtera."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya