Pandemi Covid-19 Bikin Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan Tak Capai Target

Pembangunan pembangkit listrik hanya mencapai 55 persen pada tahun 2020 dari total target 5.209,48 MW.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Jan 2021, 18:00 WIB
Aktivitas pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar unit 4 di Balaraja, Banten, Jumat (29/3/2019). Jika selesai, PLTU di atas tanah seluas 11 hektare persegi ini bisa memperkuat kapasitas listrik Jawa-Bali dan menghemat pengeluaran PLN. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 turut memengaruhi subsektor ketenagalistrikan pada 2020. Hal ini dilihat dari target pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan pembangkit tenaga listrik dan transmisi yang hanya di bawah 60 persen sepanjang tahun lalu.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengungkapkan empat dari total lima indikator pembangunan infrastruktur hanya mencapai angka paling tinggi 59 persen.

Misalnya pembangunan pembangkit listrik yang hanya mencapai 55 persen pada tahun lalu dari total target 5.209,48 MW. Pandemi Covid-19 membuat mobilitas terbatas, sehingga targetnya terpaksa tidak tercapai.

"Penyebab semuanya sebagian besar karena Covid-19. Misalnya pembangunan pembangkit listrik karena aktivitas di lapangan juga menjadi terbatas dan di dalamnya juga melibatkan tenaga kerja asing, maka terpaksa dimundurkan sehingga tidak sesuai target," jelas Rida dalaman konferensi pers virtual pada Rabu (13/1/2021).

Berdasarkan capaian kinerja 2020, Kementerian ESDM mencatat penambahan transmisi hanya 59 persen dari total target 4.459,6 kms, penambahan gardu induk 55 persen dari target 14.247 MVA, dan penambahan jaringan distribusi pada tahun lalu 59 persen dari target 46.412 kms.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penambahan Gardu

Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hanya penambahan gardu distribusi yang mencapai 81 persen dari target 3.212 MVA. Mengingat tiap tahun ada penambahan pelanggan, maka pembangunan gardu distribusi harus tetap dilaksanakan.

"Tiap tahun ada penambahan pelanggan, maka dengan sendirinya pembangunan gardu distribusi harus dilaksanakan. Capaiannya cukup menggembirakan," tutur Rida.

Ia pun menegaskan meski pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sebagian besar mengalami rescheduling, tapi tidak berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya