Tim DVI Berhasil Indentifikasi Dua Korban Sriwijaya Air SJ 182

Rusdi Hartono mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengindentifikasi dua korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2021, 19:07 WIB
Seorang polisi berjalan di Posko Ante Mortem-DVI RS Polri Jakarta, Selasa (12/1/2021). Hingga saat ini, tim DVI masih mengumpulkan sampel DNA penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, tim DVI (Disaster Victim Identification) Polri berhasil mengindentifikasi dua korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Teridentifikasi dua koban pada sore hari ini. Yaitu, pertama atas nama Indah Halimah Putri," kata Rusdi di RS Polri, Rabu (13/1/2021).

Untuk korban Sriwijaya Air SJ 182 kedua bernama Agus Minarni. "Lalu yang kedua atas nama Agus Minarni," jelas Rusdi.

Dia menuturkan, kedua korban Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diidentifikasi setelah tim DVI Polri mencocokan sidik jari.

"Ini dapat terindentifikasi melalui sidik jari," ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ingin Dibawa Pulang

Dari 63 orang penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) lalu, satu penumpang di antaranya merupakan warga Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel).

Warga Ogan Ilir tersebut yaitu Indah Halimah Putri, yang berasal dari Desa Sungai Pinang 2 Kecamatan Sungai Pinang Ogan Ilir Sumsel.

Yusri Lanita, ibunda Indah masih menanti informasi terbaru terkait keberadaan anaknya sekeluarga. Bahkan dia terus menyaksikan siaran televisi

"Iya, tv menyala terus. Mau lihat informasi. Suami dan putra kedua saya sudah berangkat ke Jakarta. Tapi tidak terlalu sering menelepon suami, takutnya sedang panik,” ungkapnya, Rabu (13/1/2021).

Namun Yusri enggan terlalu banyak diwawancarai, karena takut kondisi kesehatannya akan menurun lagi.

Tapi dia bercerita jika setiap saat terus berdoa agar puteri kesayangannya dapat segera ditemukan. Meskipun dalam kondisi meninggal dunia.

"Walaupun dalam kondisi seperti di tv (penemuan potongan jasad penumpang), saya ingin putri saya dikembalikan ke sini," ucapnya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya