Tragedi Tabrakan Kapal Tengah Malam, 12 Nelayan Hilang di Perairan Batang

Peristiwa kecelakaan itu disebabkan kapal nelayan bertabrakan dengan sebuah kapal besar

Oleh SuaraMerdeka.com diperbarui 14 Jan 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Batang - Kapal nelayan berbobot 30 gross ton milik Hermanto warga Kelirahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang mengalami kecelakaan di perairan utara Batang, dua orang dari 14 orang yang berada di kapal Berkah Abadi berhasil ditemukan selamat, sisanya masih dalam belum ketemu.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa kecelakaan itu disebabkan kapal nelayan bertabrakan dengan sebuah kapal besar. Akibat peristiwa itu 12 orang awak kapal milik warga Kabupaten Batang tersebut dikabarkan hilang, dua orang selamat.

"Pada Rabu 13 Januari 2021 pukul 09.00 wib saya diberi informasi, dua nelayan dari awak kapal yang mengalami kecelakaan berhasil ditemukan dan selamat. Kedua orang nelayan itu ditemukan oleh kapal nelayan asal Kabupaten Jepara pada Rabu pagi. Sekarang ini kami akan ke Jepara untuk menemui mereka yang saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Teguh Tarmujo, Rabu (13/1), dikutip Suaramerdeka.com.

Dia menceritakan, kapal nelayan yang bertabrakan itu bernama KM Berkah Abadi. Kapal berbobot 30 gross ton milik Hermanto warga Kelurahan Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang tersebut berangkat ke laut untuk mencari ikan dari pelabuhan Batang pada 7 Januari 2021.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Tabrakan Tengah Malam

Kemudian, lanjut dia, berdasarkan informasi yang dia peroleh kepal nelayan tersebut diduga mengalami kecelakaan pada tengah malam dengan dugaan tertabrak kapal besar.

Dari persitiwa baru dua orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Kedua orang tersebut atas nama Sairi (59) warga RT 1 RW 3 Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, dan Kadarso (35) warga Desa Klidang Lor, Kecamatan/Kabupaten Batang.

"Saat ini kami masih terus berkoodinasi dengan aparat dari TNI AL, Pol Airud dan instansi lainnya untuk mencari informasi keberadaan dan nasib dari 12 awak kapal yang mengalami kecelakaan tersebut. Kami berharap semoga para nelayan yang belum bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Kami memohon masyarakat ikut mendoakan adanya kasus kecelakaan ini," jelasnya.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada para nelayan di wilayah Kabupaten Batang untuk senantiasa memperhatikan keselamatan ketika melaut.

Sejumlah alat pelindung diri baik berupa pelampung dan peralatan lainnya harus ada. Informasi cuara dari instansi pemerintah seperti Syahbandar perikanan, Dishub juga harus diperhatikan untuk keselamatan ketika melaut.

Simak berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya