Liputan6.com, Jakarta Setiap hal yang dilakukan pasti menimbulkan risiko, apalagi ketika berbisnis. Sebelum menjalani bisnis secara serius, ada baiknya kamu mengetahui tentang perlindungan ketika menjalankan usaha.
Nah salah satu cara untuk menjamin perlindungan usaha dengan menjadi peserta asuransi bisnis.Ya, asuransi sendiri merupakan pengendalian risiko finansial dengan pengalihan risiko dari satu pihak ke pihak lainnya.
Advertisement
Dengan menjadi peserta asuransi bisnis, kamu bisa mendapat banyak manfaat. Mulai dari pengalihan risiko, pertumbuhan bisnis, pengumpulan premi dana seimbang, hingga pencegahan kerugian. Dari sejumlah manfaat inilah, para pemilik bisnis termasuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), mulai mengasuransikan bisnisnya apalagi di kondisi yang tidak pasti seperti di masa pandemi sekarang ini.
ADMF Business Development Head Adira Insurance, Darry Avianto menjelaskan bahwa dalam berbisnis, para pelaku usaha wajib tahu tentang manajemen risiko. Hal itu diungkapkannya saat mengisi kelas online Komunitas Bukalapak x Zurich bertajuk Strategi Agar Usaha Tidak Rugi? pada Rabu (13/11).
“Di kondisi pandemi hal paling dirasakan ialah penurunan permintaan pasar, banyak orang berhenti bekerja, daya beli menurun sehingga permintaan pasar mengalami impact. Sisi produksi juga terhambat, bahan baku terhambat, pabrik tidak bisa bekerja normal,” ujar Darry.
Menurut Darry, pada satu dekade lalu, para penjual bisa menjajakan barang bernilai tinggi dan calon pembeli pun tidak ragu bahkan lebih berani untuk bertransaksi. Sementara di masa pandemi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keamanan berbelanja juga meningkat, namun jika transaksi dilakukan secara online.
“Di kondisi saat ini kita tetap bisa melakukan usaha di mana proses bisnis bisa dilakukan dari rumah pada saat orang tidak bisa ke tempat kerja, tidak bisa ke tempat usahanya, cukup usahanya dalam bentuk gudang, atau tempat ia menaruh stock barangnya, dan pastinya aktivitas bisnis tetap bisa dilakukan dari mana saja,” katanya.
Selain itu, ada tiga alasan penting mengapa para pelaku usaha butuh asuransi bisnis, yaitu:
Pondasi yang Kokoh
Dengan asuransi, kamu nggak perlu pusing memikirkan risiko bisnis yang ditimbulkan. Pasalnya, bisnis yang sudah dibangun telah memiliki pondasi kokoh yang membuatnya lebih kuat. Itu karena asuransi berperan sebagai perlindungan bisnis dengan upaya pengalihan risiko.
Kekokohan pondasi tersebut harus tetap dijaga dengan berusaha sebaik mungkin dalam pencegahan risiko. Upaya mempertahankan bisnis akan berbuah manis dengan persiapan pencegahan serta penanganan risiko.
“Dengan kita menyisihkan dana untuk asuransi bisnis itu artinya kita dapat memindahkan risiko kita menjadi risiko perusahaan asuransi,” jelas Darry.
Advertisement
Pengganti Kerugian
Setiap usaha tentu memiliki risikonya sendiri, besar, sedang, maupun kecil apabila faktanya usahamu mengalami kerugian. Mau nggak mau, kamu harus siap menanggung kerugian tersebut.
Bila jumlah kerugian yang dialami tergolong kecil alias masih bisa ditangani, mungkin tidak terlalu masalah. Namun akan jadi masalah, jika terjadi kerugian dalam jumlah besar saat berbisnis, seperti kebakaran gudang penyimpanan misalnya? Bisa-bisa, kamu akan mengalami kebangkrutan dini.
Pengusaha Harus Berani Ambil Risiko
Berbisnis risiko jadi hal yang lumrah terjadi. Terlebih kegiatan bisnis yang besar pastinya diiringi dengan risiko yang besar pula. Hal yang lumrah jika kamu merasa ragu menjalankan langkah selanjutnya, dengan alasan gentar menghadapi risiko di depan mata.
Salah satu hal untuk mengatasi hal tersebut tentu dengan menggunakan asuransi sebagai perlindungan, sehingga kamu memiliki keberanian ekstra dalam mengembangkan bisnis semaksimal mungkin.
Asuransi perlindungan bisnis dapat menangani semua bentuk risiko yang mungkin terjadi, sehingga tanpa sadar Anda akan menjadi pengusaha yang lebih berani lagi dalam menghadapi risiko.
“Dari sisi penjual kita memiliki risiko seperti kebakaran, kerusuhan terhadap aset-aset bisnis kita. Asuransi hadir untuk mengalihkan risiko atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi oleh penjual atau pengusaha, sehingga dalam berusaha kita dapat lebih tenang, nyaman. Dari sisi pembeli apabila ikut merasa nyaman dan penjual nyaman proses bisnis saya yakin juga akan semakin meningkat dan semakin banyak karena mereka tidak akan takut-takut lagi bertransaksi,” jelas Darry.
Lalu kapan sih asuransi dibutuhkan? Darry mengungkapkan bahwa dulu asuransi seolah-olah seperti ‘dipaksa’. Namun sekarang tren mulai berubah, di mana baik dari sisi pembeli maupun penjual mereka sudah aware terhadap manfaat asuransi dan mampu mengelola manajemen risiko dalam penggunaan asuransi terhadap nilai barang yang akan dibeli bagi pembeli maupun perlindungan aset bisnis bagi penjual.
(*)
Advertisement