Hari Ke-6 Pencarian Puing Sriwijaya Air, Tim SAR Berharap Cuaca Bersahabat

Memasuki hari keenam, Tim SAR masih melaksanakan operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2021, 09:43 WIB
Tim SAR mengevakuasi kantong jenazah berisi puing, pakaian, dan bagian tubuh manusia pascajatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Temuan tersebut akan dibawa dan dikumpulkan ke Pelabuhan JICT II. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Memasuki hari keenam, Tim SAR masih melaksanakan operasi pencarian dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan pada operasi di pagi hari ini, diperkirakan cuaca di daerah Jakarta berawan dan kemungkinan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

"Semoga harapan kita hari ini cuaca bersahabat, kalau kita melihat di sekeliling kita cukup berawan dan berdasarkan perkiraan cuaca tadi pagi bahwa pagi ini terjadi hujan ringan di sekitar Jakarta. Namun siang hari cerah berawan mudah-mudahan," kata Rasman saat jumpa pers, Kamis (14/1/2021).

Dengan kondisi cuaca seperti itu, Rasman berharap agar pada siang hari kondisi cuaca berubah supaya Tim SAR yang bertugas dapat memaksimal dalam menjalankan operasi pencarian puing Sriwijaya Air.

"Sehingga dengan cuaca yang diharapkan, bisa mendukung untuk pencarian dan pertolongan. Khususnya kepada rekan-rekan kita tim yang ada di lapangan sehingga harapan kita semaksimal mungkin kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik," imbuhnya.

Ia pun menegaskan jika Tim SAR akan tetap fokuskan pencarian terhadap serpihan material maupun korban Sriwijaya Air yang menjadi harapan untuk berhasil ditemukan, khusunya bagi pihak keluarga.

"Besar harapan masyarakat khususnya kepada keluarga korban yang dibebankan kepada kita untuk bisa menemukan sebanyak mungkin, baik itu serpihan, dan tidak kalah penting adalah korban," tuturnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tim SAR Evakuasi 141 Kantong Jenazah

Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 141 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jakarta-Pontianak. Pesawat jatuh di sekitar perairan pulau Laki dan pulau Lancang Kepulauan Seribu, sekitar pukul 14.39 WIB, Sabtu (9/1/2021).

"Pada hari ini saya melaporkan kita mendapatkan 141 kantong jenazah berisi bagian tubuh atau body parts, 31 kantong kecil yang berisi serpihan pesawat dan 28 potongan besar pesawat," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito di JICT II, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).

"Tentunya juga Flight Data Recorder (FDR) yang kemarin sudah kita temukan," sambungnya.

Ia mengaku, dalam melakukan evakuasi korban dan pencarian serpihan pesawat pada hari ini adanya hambatan yakni faktor cuaca yang kurang bagus.

"Memang betul hambatan hari ini adalah faktor cuaca, mudah-mudahan besok cuaca akan lebih mendukung dan berjalan lancar dalam pelaksanaan operasi SAR," ujarnya.

Meski adanya hambatan cuaca, mereka tetap bersemangat dalam melaksanakan tugasnya dalam melakukan pencarian atau evakuasi.

"Walaupun cuaca saya anggap tidak mendukung atau kurang mendukung, namun di sela-sela cuaca yang kadang-kadang bagus dan tidak, masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian atau operasi SAR," ungkapnya.

Selain itu, untuk pencarian dan evakuasi korban pada Kamis (14/1/2021) besok akan diperluas kembali areanya.

"Besok kegiatan kita tetap di area yang sama dengan melebarkan area untuk pencarian evakuasi korban, itu sebagai prioritas, dan serpihan-serpihan material dari pesawat," ucapnya.

Meski memperlebar area evakuasi korban, mereka akan memperkecil untuk area pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit yang masih belum ditemukan.

"Dan kita mungkin memperkecil untuk area-area yang sudah seperti CVR, karena sudah ada pointer sebelumnya di area mana kira-kira akan ditemukan," jelasnya.

"Yang akan bermain untuk pelaksanaan itu tetap sama, oleh KN Baruna Jaya, yang besok bersama KNKT akan melaksanakan pencarian. Dari tim SAR gabungan akan tetap melaksanakan operasi SAR besok dengan semangat, dengan prioritas pada evakuasi korban. Tentunya tidak kalah penting CVR dan material-material pesawat lainnya," tutupnya. 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya