Mengenang Syekh Ali Jaber Selamatkan Pelaku Penusukan Dirinya

Banyak kenangan manis yang mengambarkan kebaikan Syekh Ali Jaber yang meninggal dunia pada Kamis, 14 Januari 2021.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Jan 2021, 11:56 WIB
Moeldoko saat menjenguk Syekh Ali Jaber (Foto: KSP)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama Syekh Ali Jaber meninggal dunia. Dalam unggahan Ustadz Yusuf Mansyur di Instagram pribadinya, Ali Jaber disebut wafat di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih.

"Benar Syeikh Ali wafat (pukul) 08.30 sudah dalam keadaan negatif Covid di RS Yarsi Cempaka Putih, Jakarta," tulisnya mengenang Syekh Ali Jaber dikutip Health Liputan6.com pada Kamis (14/1/2021).

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Kita semua kehilangan banget," tambah Yusuf Mansyur.

Salah satu peristiwa yang paling dikenang dari Syekh Ali Jaber adalah kejadian penusukkan yang menimpa dirinya saat mengisi acara di Masjid Falahudin, Jalan Tamin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Barat, Bandar Lampung pada September 2020.

Dalam sebuah pernyataan video yang diterima Liputan6.com pada waktu itu, Ali Jaber menyatakan dirinya bersyukur bisa lolos dari maut usai kejadian tersebut berkat pertolongan dari Allah SWT.

"Alhamdulillah, Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Ini pelajaran baru bagi saya. Allah selamatkan saya dari pembunuhan," kata Syekh Ali Jaber kala itu.

Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa saat itu, pisau yang ditusukkan ke dirinya cukup keras bahkan sampai patah,"Saya sendiri yang lepaskan pisaunya yang sudah patah di dalam saya keluarkan. Tapi alhamdulillah.".

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Selamatkan Pelaku Penusukkan

Syekh Ali Jaber Bersama Mahfud MD. (Dokumentasi foto: Humas Kemenko Polhukam).

Satu hal yang menjadi sorotan dalam kejadian tersebut adalah bagaimana Syekh Ali Jaber masih sempat menolong pelaku yang tengah dihakimi massa.

Deddy Corbuzier, dalam sebuah podcast-nya, mengungkapkan ada berita yang menyamakan bahwa apa yang dialami Syekh Ali Jaber mirip dengan kejadian penembakan Paus Yohanes Paulus II, di mana Paus saat itu juga memaafkan pelaku penyerangan.

"Saya tidak suka membalas dendam," kata Syekh Ali Jaber pada Deddy Corbuzier dan Gus Miftah saat itu. Ia bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak marah saat itu.

"Saya jujur saja. Di saat kejadian ini, tidak tahu ya, rasa saya tenang. Adem. Jiwa saya adem. Jadi tidak merasa gelisah, tidak merasa trauma, santai. Justru yang saya pikirkan dan fokus untuk selamatkan dia (pelaku)," kata Syekh Ali Jaber.

Di momen itu, ia mengatakan bahwa dirinya berteriak dan meminta agar massa berhenti menghakimi pelaku.

"Saya bilang: 'Dia tetap manusia, mohon diamankan sambil datang ke aparat kepolisian,'" ujarnya.

Usai kejadian tersebut, Syekh Ali Jaber mengaku bahwa dirinya sudah tidak memikirkan lagi siapa atau apa motivasi dari pelaku tersebut. "Saya pikir ini takdir dari Allah, alhamdulillah, ya Allah ini dari-Mu, alhamdulilah."


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya