Liputan6.com, Jakarta Kabar bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada hari ini, Kamis (14/1/2021), menjadi pukulan keras bagi banyak muslim di Indonesia. Tak sedikit yang langsung menuju ke media sosial untuk menyampaikan doa agar Syekh Ali Jaber mendapat tempat terbaik di sisi Yang Maha Kuasa, sekaligus mengungkap dukacita yang mendalam.
Salah satu hal yang membuat warganet merasa sangat kehilangan, adalah karena Syekh Ali Jaber adalah seorang pemuka agama yang kerap memberikan nasihat teduh dan memiliki tutur kata lembut.
Baca Juga
Advertisement
Kebaikan hati mendiang Syekh Ali Jaber tak hanya terlihat saat ia berdiri di mimbar, tapi juga saat ia mendapat musibah. Seperti diketahui, pada 13 September lalu ia menjadi korban penusukan saat mengisi sebuah acara di masjid Bandar Lampung.
Syekh Ali Jaber sempat menceritakan kembali peristiwa penusukan tersebut saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier, yang dipublikasikan pada tiga bulan lalu.
Pengalaman Baru
"Bagi saya ini pengalaman baru. Karena selama di Indonesia, sudah mau 12 tahun, tidak pernah saya menyakiti orang. Mau agama mana pun atau kelompok mana pun, enggak pernah saya suka bahas," tuturnya kala itu, sambil tersenyum.
Jelang penusukan, Syekh Ali Jaber mengatakan sedang berinteraksi dengan siswa TPA di masjid untuk mengetes hafalan. Kala itu, ia sebenarnya hendak meminjam HP milik jamaah untuk mengabadikan interaksi ini. Saat itu, mendadak sang pelaku mendekatinya.
"Dalam pikiran saya, ia mau kasih HP," kata Syekh Ali Jaber. Namun ia kemudian melihat pelaku berlari mendekati dan lantas menyerangnya.
Advertisement
Hendak Dipukuli
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber berhasil menghalau pelaku, hingga pisaunya patah. Jemaah yang melihat langsung kejadian ini, rupanya sempat terlambat bereaksi.
"Reaksi dari jemaah agak hambat, karena mereka juga kaget. Mereka mungkin menunggu ini lagi mengantar HP untuk foto," kata dia. Namun setelahnya, jemaah mulai menahan pelaku, dan bahkan ada yang sempat memukuli pelaku.
"Saya menyadari jemaah lagi ramai memukul dan menghajar (pelaku)," ujarnya.
Menyelamatkan
"Saya langsung berdiri di atas, 'Jangan!'" tuturnya. Ia menambahkan, "Saya tidak suka membalas dendam."
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah yang juga hadir, lantas bertanya apakah saat itu Syekh Ali Jaber merasa marah karena kejadian ini.
"Jujur saja, di saat kejadian ini, enggak tahu ya, saya rasakan tenang. Enggak tahu ya, masyaAllah. Enggak ada was-was, enggak ada gelisah, tenang... Yang saya pikirkan adalah selamatkan dia," ujarnya. "Saya enggak tahu apa rahasianya, Allah memberikan ketenangan yang luar biasa," ia menambahkan.
Advertisement
Ini Manusia
Ia bahkan tak segan menegur jemaah yang hendak menyakiti pelaku. "Saya bilang, 'Kasihan! dia memang salah tapi bukan begitu caranya.' Iya (saya) teriak di depan jemaah," tuturnya.
Begitu pula saat ada yang hendak menyeret sang pelaku dengan memegangi kakinya. "Saya tegur lagi, 'Ini kan manusia, bukan sampah'," ujarnya lagi.
Negatif Covid-19
Seperti diketahui, sebelum meninggal dunia Syekh Ali Jaber sempat dirawat karena Covid-19 yang ia derita. Namun ia diketahui meninggal dunia dalam kondisi negatif Covid-19.
"Telah Wafat Guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber). Di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 20211 Jumadil Akhir 1442 H Jam 08.30 WIB dalam keadaan Negatif Covid," begitu pernyataan pihak yayasan.
Advertisement