Liputan6.com, Jakarta - Menciptakan inovasi di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi, PT Blue Bird Tbk (BIRD), mengaku menyiapkan sejumlah rencana agar mampu berkembang pada 2021.
"Tahun 2021 bagi kami adalah tahun recovery di mana tahun ini kami akan kembali profitable," kata Head Of Corporate Finance Planning & Investor Relations Blue Bird Michael Tene kepada Liputan6.com, Kamis (14/1/2021).
Beragam investasi juga dilirik perseroan yang identik dengan warna biru tersebut, salah satunya dari sisi teknologi dan pengembangan layanan baru yang akan memudahkan masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk itu, kami berinvestasi di teknologi, berkolaborasi dengan partner-partner yang bisa bersinergi, dan mencoba mengembangkan layanan baru yang sesuai dengan core business Perseroan serta tetap mengedepankan layanan yang terbaik dan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.
Saat disinggung soal belanja modal atau capital expenditure (capex), BIRD mengaku siap menganggarkan dana hingga Rp500 miliar pada 2021 untuk peremajaan kendaraan.
"Untuk capex di 2021 kami perkirakan sekitar Rp500 miliar baik untuk peremajaan kendaraan dan juga investasi teknologi," ujar dia.
Capex yang dianggarkan tak mengalami perubahan dengan tahun lalu. "Sampai dengan September tahun 2020 sekitar Rp500 miliar," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Keuangan hingga 30 September 2021
PT Blue Bird Tbk mencatat rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 156,01 miliar hingga 30 September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 229,33 miliar.
Pendapatan perseroan merosot 47,52 persen menjadi Rp 1,55 triliun hingga 30 September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,96 triliun.
Total liabilitas tercatat Rp 2,19 triliun pada 30 September 2020 dari periode 31 Desember 2019 mencapai Rp 2,10 triliun. Ekuitas perseroan tercatat Rp 5,25 triliun pada 30 September 2020. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 730,94 miliar.
Advertisement