Liputan6.com, Jakarta - Snapchat menyatakan akan menghapus akun Presiden Donald Trump di platformnya secara permanen. Informasi ini diumumkan oleh Snapchat pada Rabu, 13 Januari kemarin.
Sebelumnya Snap--perusahaan induk Snapchat--telah menangguhkan akun Presiden Donald Trump sejak pekan lalu. Pemicunya adalah saat Donald Trump mengajak pendukungnya untuk mengepung Gedung Capitol Hill, Washington DC.
Advertisement
Kini, Snapchat membuat keputusan untuk menghapus secara permanen akun Donald Trump. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Axios.
"Pekan lalu kami mengumumkan penangguhan akun Snapchat Presiden Donald Trump tanpa batas waktu dan kami telah menilai tindakan jangka panjang yang kami anggap sebagai kepentingan terbaik komunitas Snapchat," kata Snapchat dalam pernyataan, dikutip Liputan6.com dari The Verge, Kamis (14/1/2021).
Selanjutnya pihak Snapchat mengatakan, "atas dasar untuk keselamatan publik dan atas upaya menyebarkan informasi yang salah, ujaran kebencian, dan menghasut kekerasan yang jelas melanggar pedoman kami, kami membuat keputusan untuk menghapus akunnya secara permanen."
Puluhan Kali Langgar Kebijakan Layanan
Menurut Snapchat, Donald Trump telah melanggar kebijakan Snapchat hingga puluhan kali.
Perusahaan pun telah mengirimkan peringatan kepada tim komunikasi Donald Trump mengenai unggahan konten yang melanggar aturan Snapchat.
Selanjutnya, menyoal penghapusan permanen akun Donald Trump, rencananya akan resmi berlaku pada 20 Januari 2021.
Advertisement
Sebelumnya Pernah Batasi Engagement Akun Trump
Perlu diketahui, tindakan baru-baru ini bukanlah langkah pertama yang diambil oleh Snapchat untuk membatasi konten Trump yang dianggap memprovokasi.
Sebelumnya Snapchat juga berhenti mempromosikan akun Donald Trump di tap Discover pada Juni lalu, setelah unggahan Trump di Twitter merespons protes Black Lives Matter.
Snapchat mengikuti langkah Twitter yang sudah lebih dahulu menghapus akun Donald Trump secara permanen. Sementara, Facebook menangguhkan akun Donald Trump tanpa batas waktu.
(Tin/Why)