Koper Puluhan Juta Rupiah yang Terbuat dari Bekas Pesawat Boeing 747

Pesawat Boeing 747 tak lagi digunakan armada maskapai British Airways tahun lalu.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Jan 2021, 21:03 WIB
Koleksi koper dari British Airways yang terbuat dari bekas pesawat boeing 747. (dok. laman resmi British Airways)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah lama sejak koper jadi komponen penting dalam bepergian. Seiring waktu, inovasi, entah secara desain, material, maupun fitur, terus bermunculan. Menambah daftar itu, British Airways menawarkan opsi koper unik.

Melansir laman Mirror, Kamis, 14 Januari 2021, maskapai asal London, Inggris, ini meluncurkan rangkaian koper baru. Berbeda dari koper pada umumnya, item ini dibuat dari bekas pesawat boeing 747.

Bukan tanpa sebab, koleksi Koper BOAC Speedbird edisi terbatas ini memang bermaksud memberi penghormatan pada jenis pesawat yang sudah pensiun tersebut. Model pesawat ini telah resmi dikeluarkan dari armada tahun lalu. Di samping, perilisannya hendak merayakan desain BOAC yang ikonis dari merek tersebut.

Demi mendapatkannya, publik harus merogoh kocek 1.935 pound sterling (Rp37 juta), nominal yang dianggap lumayan mahal untuk sebuah koper. Dalam penjelasannya, harga tersebut "masuk akal" karena hanya ada 150 koper yang dijual, dan masing-masing dibuat dengan pecahan dari salah satu pesawat Boeing 747 yang sudah pensiun.

Fitur lainnya termasuk lencana Gold Speedbird yang dilukis dengan tangan pada eksterior putih mengilap. Terdapat pula aksen garis kulit biru tua yang digunakan di bagian sudut dan pegangan. Fragmen Boeing 747 pun akan jadi bagian interior koper.

Maskapai ini telah bekerja sama dengan merek tas Globe-Trotter untuk membuat koper. Pembelian barang dari material unik ini sudah bisa dilakukan melalui laman globe-trotter.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bakal Ada Lelang

Koleksi koper dari British Airways yang terbuat dari bekas pesawat boeing 747. (dok. laman resmi British Airways)

Selain dijual seperti biasa, bakal ada dua koper yang tersedia di platform lelang, bid_in, untuk mengumpulkan dana bagi Flying Start, bagian dari kemitraan British Airways dengan Comic Relief. Tawarannya mulai dari dua ribu pound sterling (Rp38 juta) per koper.

Kedua koper itu berada di dalam pesawat Boeing 747 terakhir yang meninggalkan armada British Airways pada Desember 2020, lengkap dihiasi corak BOAC. Kedua koper telah ditandatangani kapten penerbangan, Richard Allen-Williams, dan Kepala Pilot Pelatihan British Airways.

Hamish McVey, Kepala Merek dan Pemasaran British Airways, mengatakan, "Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Globe-Trotter untuk menciptakan produk yang sangat istimewa ini, dan melalui lelang unik ini mengumpulkan uang untuk proyek-proyek penting Comic Relief di Inggris dan luar negeri."

"Meski ini adalah waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal pada 'Ratu Langit' kita, peluncuran koper jinjing yang terinspirasi BOAC memberikan kesempatan sempurna bagi seseorang untuk merayakan era perjalanan udara global yang telah berlalu dan memiliki sebagian dari sejarah kita," ungkapnya.

British Airways menghentikan operasional pesawat Boeing 747 yang "haus bahan bakar" lebih awal dari yang direncanakan karena pandemi COVID-19. Ada 31 pesawat Boeing 747 di armada British Airways, yang semuanya menerbangkan layanan komersial terakhir mereka selama musim panas.

Pesawat terakhir meninggalkan armada awal tahun ini, meski ada rencana salah satu pesawat akan dibuka untuk umum pada musim semi tahun depan, sementara pesawat lain akan semata dipamerkan dalam ekshibisi.


Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya