Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, sarang burung walet berpotensi mendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.
“Burung walet ini adalah sesuatu yang sangat menarik, saya sudah laporkan sama Bapak Presiden karena saya bilang yakin pertumbuhan yang ditargetkan di RPJMN akan tercapai oleh Kementerian Perdagangan,” kata Mendag dalam Peluncuran IDNStore dilakukan secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Advertisement
Menurutnya sarang burung walet yang hari ini tidak tercatat di dalam neraca perdagangan Indonesia karena jumlahnya kecil, tapi sebenarnya besar nilainya. Mendag mengatakan Indonesia saat ini merupakan salah satu penghasil dan pengekspor sarang burung walet terbesar.
“Konon kabarnya 2.000 ton sarang burung walet, dan 110 ton sudah terakreditasi dan sudah dijual langsung ke RRT,” ujarnya.
Kata Mendag bisa dibayangkan dari 110 ton itu 1 kilogram dihargai Rp 25 juta dan itu diekspor ke beberapa negara seperti Hong Kong, Vietnam bahkan juga Malaysia yang akhirnya sampai juga ke RRT.
“Harga tersebut Kalau kita hitung 2.000 ton saja kali Rp 25 juta adalah Rp 500 triliun artinya USD 3,5 miliar,” kata Mendag.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Komoditas Lain
Di sisi lain, Mendag menyebut ada 3 bahan ekspor baru yang merupakan hasil daripada investasi yaitu besi dan baja, otomotif, dan perhiasan.
“Kita menjual perhiasan lebih banyak daripada sebelumnya dalam sejarah kita, hampir USD 8 miliar. Jadi ini adalah suatu trend dimana perhiasan itu adalah bagian dari pada industri yang padat karya, ini harus kita kerjakan dengan baik,” ujarnya.
Dengan demikian pihaknya terus berupaya untuk melihat berbagai potensi produk yang dihasilkan Indonesia dari segala sisi salah satunya potensi sarang burung walet, yang ternyata mampu menghasilkan nilai yang luar biasa.
“Oleh sebab itu ini adalah terobosan-terobosan yang akan kita kerjakan, mudah-mudahan dengan platform digital IDNStore kita bukan saja mendapatkan informasi dari Tiongkok tapi kita juga bisa memanfaatkan pasar Tiongkok,” pungkasnya.
Advertisement