Usai Terima Vaksinasi COVID-19, Apa Kata Para Dokter?

Hari ini, Kamis (14/01/2021), giliran Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi COVID-19. Lantas apa kata para dokter yang telah menerima vaksin?

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jan 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi dokter. (dok. unsplash/@marceloleal80)

Liputan6.com, Jakarta - Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah dimulai pada 13 Januari 2021 kemarin. Untuk meyakinkan bahwa vaksin aman digunakan, Presiden Joko Widodo telah menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin CoronaVac buatan perusahaan asal China, Sinovac. Beberapa tokoh seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr Daeng M Faqih juga turut divaksin. 

Hari ini, Kamis (14/01/2021), giliran Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan tenaga kesehatan yang menerima vaksinasi COVID-19. Lantas apa kata para dokter yang telah menerima vaksin?

Dokter Spesialis Mata dari Rumah Sakit Mata JEC Kedoya, Ferdiriva Hamzah yang telah menerima vaksin siang hari ini mengatakan, usai menerima vaksin, ia menyebut tidak merasakan efek samping sedang ataupun berat. Ferdiriva hanya merasa sedikit pegal di tangan posisi disuntik.

"Iya hanya sedikit pegal, tapi itu umum terjadi, seperti saat kita disuntik vaksin flu saja. Biasa itu," ujar Ferdiriva saat dihubungi Liputan6.com melalui panggil telepon, Kamis (14/01/2021).

Sementara dihubungi secara terpisah, praktisi kesehatan tidur di Snoring and Sleep Disorder Clinic, dr Andreas Prasadja yang juga telah menerima vaksin COVID-19 Sinovac mengaku tidak merasakan efek samping sama sekali.

"Tidak, tidak ada efek samping sama sekali tadi. Lancar saja," ujar Andreas.

 


Vaksin CoronaVac Aman

Meski tidak merasakan efek samping yang berarti, Ferdiriva dan Andreas tidak diperkenankan meninggalkan tempat vaksinasi selama 30 menit. Alasannya, menunggu 30 menit berguna untuk mengobservasi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

KIPI dapat terjadi dengan menimbulkan gejala sedang hingga berat. Salah satu gejala berat yang dikhawatirkan adalah anafilaksis.

Anafilaksis sendiri, adalah reaksi alergi berat yang menyebabkan penurunanan tekanan darah secara drastis sehingga menyebabkan sulit bernapas bahkan kehilangan kesadaran. Reaksi ini biasanya terjadi dalam waktu singkat hingga 30 menit setelah disuntik vaksin.

Namun, kedua dokter tersebut menegaskan bahwa vaksin CoronaVac sangat aman. Vaksin disebut mereka sangat penting untuk menyudahi pandemi COVID-19 yang tengah melanda Indonesia.


Tetap Patuhi 3M

Selain itu, Ferdiriva juga mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 3M meskipun telah menerima vaksin pertama. Ferdiriva mengatakan, proses vaksinasi belum selesai sebab masih ada suntikan dosis kedua pada 14 hari mendatang.

"3M tetap harus jalan. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak harus tetap dilakukan. Kerena kita kan juga akan divaksin lagi, vaksin kedua 14 hari lagi," jelas Ferdiriva.

Ferdiriva juga menyinggung sosialisasi vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Ia menganggap sosialisasi belum dilakukan secara optimal, karena masih banyak masyarakat yang menolak dan takut untuk divaksin.

"Meski belum optimal, vaksinasi harus jalan terus, karena masih banyak orang yang takut. Apalagi banyak juga yang ditakut-takuti oleh orang-orang tidak bertanggung jawab yang tidak berlandaskan ilmu medis," ujarnya.

Sementara itu, Andreas menganggap untuk kepentingan bersama, rencana sanksi bagi penolak vaksin perlu diberlakukan.

"Ini vaksin kasusnya emergency, jangan bandingkan dengan polio yang sudah dilakukan penelitian puluhan tahun. Emergency, kalau tidak dilakukan, manusia punah bagaimana? Untuk mencapai kekebalan banyak orang itu harus kerja sama, enggak bisa hanya beberapa saja, sementara sebagian menolak," ujar Andreas.

 

(Rizki Febianto)


Infografis

Infografis 3 Cara Vaksin Covid-19 Picu Kekebalan Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya