Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN mendukung penuh langkah kolaborasi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III dengan PT Sarinah (Persero) dalam upaya pemberdayaan UMKM di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali.
Adapun kolaborasi antara Pelindo III dan Sarinah ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang dilakukan secara daring oleh kedua belah pihak.
Advertisement
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto S Ginting, mengatakan bahwa langkah kolaborasi untuk pemberdayaan UMKM dapat membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca pandemi Covid-19.
"Termasuk diantaranya adalah pengembangan UMKM yang merupakan salah satu sendi perekonomian negara melalui 3 pilar pemberdayaan UMKM yaitu meningkatkan kapasitas usaha dan kompetensi UMKM, mendorong lembaga keuangan agar ramah bagi UMKM, dan meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk mendukung ekosistem UMKM," ungkap Loto, Kamis (14/1/2021).
Lewat pemberdayaan UMKM ini, ia berharap itu dapat bantu melakukan pemulihan ekonomi nasional hingga menyentuh semua lapisan. Terlebih saat ini pemerintah sedang menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer menyatakan, langkah kolaborasi dengan Sarinah merupakan bentuk keseriusan perseroan untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Menurut dia, saat ini Pelindo III tengah melaksanakan amanah untuk melakukan percepatan pembangunan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Nantinya, BMTH akan menjadi pelabuhan pariwisata yang menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara dengan menggunakan kapal pesiar. Pelindo III juga menyiapkan agar BMTH dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi para pelaku UMKM.
"Di dalam area BMTH akan terdapat sentra sentra UMKM, termasuk UMKM Plaza, terminal international dan food court untuk UMKM. Untuk penyiapan semua itu kami mengajak Sarinah untuk kolaborasi dalam penyiapan kebijakan, pembinaan, seleksi, kurasi dan promosi sesuai kompetensi masing," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tahap Awal 20 UKM
Lebih lanjut, Saefudin menjelaskan bahwa untuk tahap awal di 2021 ini telah tersedia lokasi bagi sedikitnya 20 UMKM yang terletak di Benoa Cruise Terminal, Pelabuhan Benoa. Rencananya BMTH akan mampu menampung hingga 155 UMKM dengan berbagai macam produk termasuk makanan dan minuman.
"BMTH ini adalah salah satu pengembangan pelabuhan pariwisata yang dilakukan oleh Pelindo III. Di Pelabuhan lain di wilayah kerja Pelindo III juga terus dilakukan penataan insfrastruktur pendukung pariwisata antara lain Marina Boom Banyuwangi, Terminal Gilimas Nusa Tenggara Barat, Pelabuhan Wae Kelambu Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tanjung Emas, dan Pelabuhan Kumai," terangnya.
Sementara Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengutarakan, pihaknya akan mendukung rencana Pelindo III dalam mendukung pemberdayaan UMKM di Pelabuhan Benoa, Bali.
Fetty menilai, dengan pengalaman dalam bisnis retail, Sarinah akan mengupayakan produk UMKM yang nantinya dijual di BMTH memiliki kualitas dan nilai yang tinggi. Hal tersebut tak lepas dari profil wisatawan yang akan merupakan orang-orang dengan kelas ekonomi atas.
"Cruise ship & Yacht visitor adalah plesirannya kaum mapan dunia. Sebagai brand promotor produk nasional, Sarinah dapat memanfaatkan wisatawan kelas atas ini sebagai influencer yang bisa menjadi pembawa pesan ke berbagai belahan dunia dimana mereka berasal," kata Fetty
Advertisement