Simak Cara Menangkal Hoaks yang Menyerang Industri Farmasi

Berikut empat langkah untuk mencegah penyebaran seputar industri farmasi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Jan 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Konspirasi Penemuan Vaksin Covid-19 Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta- Istilah informasi hoaks semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sebenarnya istilah itu sudah ada sejak lama. Meskipun biasanya terkait dengan politik, berita palsu memengaruhi banyak bidang kehidupan tidak terkecuali industri farmasi.

Internet, khususnya media sosial, memberi setiap orang platform untuk mengungkapkan pendapat dan pemikiran mereka yang belum tentu berdasarkan fakta. Tidak ada pemeriksa fakta dan orang dapat memposting serta berbagi informasi tanpa konsekuensi.

Namun, jika menyangkut informasi tentang kesehatan, itu menjadi rumit. Orang-orang sensitif terhadap kesehatan mereka dan rentan menerima informasi yang menyesatkan dan tidak akurat. Dan itu membuat lahan subur untuk menyebarkan berita palsu di industri farmasi.

Berikut empat langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyebaran hoaks pada industri farmasi, dikutip dari mediatoolkit.com:

Langkah 1: Deteksi platform yang relevan dengan industri farmasi

Baru-baru ini, Instagram, Facebook, dan Pinterest melakukan pengamanan untuk memerangi kesalahan informasi vaksin. 

Dengan mengetahui platform paling umum yang digunakan untuk pembicaraan anti vaksin, Anda dapat mengarahkan upaya komunikasi Anda kepada mereka. Publikasikan konten berdasarkan penelitian dan fakta untuk membantah informasi yang salah, dan gunakan media sosial untuk menyebarkannya.

Dengan melakukan ini, Anda berada di jalur yang benar untuk mendapatkan kepercayaan publik dan memposisikan diri Anda sebagai sumber yang kredibel.

 

Langkah 2: Ketahui berita palsu yang harus difokuskan

Pilih pertempuran Anda. Anda tidak perlu bereaksi terhadap setiap hal yang ditulis seseorang dengan akun palsu secara online. Tapi, Anda harus melacak polanya. Jika Anda melihat topik tertentu terus-menerus muncul kembali di postingan, gunakan topik tersebut sebagai panduan untuk upaya komunikasi Anda.

Contohnya, salah satu hal yang terus-menerus muncul dalam perbincangan tentang vaksin adalah autisme. Untuk menghentikan lebih banyak klaim yang tidak terbukti tersebar luas, penting untuk mendeteksinya sejak dini dan memperbaikinya.

 

Langkah 3: Analisis sentimen yang disebutkan oleh industri farmasi

Salah satu cara untuk melacak apakah upaya komunikasi Anda telah mencapai kemajuan adalah dengan melacak sentimen penyebutan secara online.

Dengan menyiapkan kueri yang tepat, Anda dapat melacak apakah sentimen berubah dari waktu ke waktu, atau jika tidak berubah sama sekali. Jika sentimen negatif tumbuh, atau jika sentimen tetap sama, Anda harus mempertimbangkan untuk mengevaluasi ulang upaya komunikasi Anda.

Langkah 4: Memperbaiki informasi yang salah dipublikasikan

Carilah informasi yang salah dipublikasikan. Dengan begitu Anda memiliki kesempatan untuk melakukan koreksi.

Dengan cara ini Anda dapat yakin bahwa hanya informasi yang benar yang datang dari Anda.

Simak Video Berikut


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya