Liputan6.com, Jakarta - Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri, program studi Sistem Informasi (SI), Ipin Sugiyarto, mengembangkan smart home system atau perangkat rumah pintar.
Ipin, sapaan akrabnya, mengaku bahwa perangkat berbasis teknologi Internet of Things (IoT) ini merupakan pengembangan dari alat yang sudah pernah dia buat sebelumnya.
Advertisement
Alat yang diciptakan sebelumnya mampu menyalakan lampu rumah secara jarak jauh dengan koneksi Bluetooth melalui aplikasi Android. Kendali lampu bisa diperintah via teks melalui SMS berbasis GSM module.
Kemudian, ia mengembangkan alat pengendali lampu rumah yang terkoneksi ke smartphone dengan pemanfaatan teknologi jaringan internet.
Ipin menjelaskan, alat rumah pintar ini sudah diterapkan di rumahnya, karena dirinya sering tidak ada di rumah dan, sehingga lampu terus menyala selama beberapa hari.
"Jadi, untuk menghemat listrik dan menjaga keamanan, lampu rumah saya nyalakan jelang malam dan saya matikan lagi saat subuh hanya dengan sebuah instruksi pesan singkat yang dikirimkan ke smartphone saya," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Pantauan Tekno Liputan6.com, Jumat (15/1/2021), di kanal YouTube miliknya, ia memperlihatkan dapat mengaktifkan dan menonaktifkan alat rumah pintar lainnya hanya dengan perintah pesan teks melalui aplikasi Telegram.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pemrograman Arduino UNO
Ia menjelaskan alat yang dikembangkannya tersebut berbasis IoT dan alat kendalinya menggunakan pemrograman Arduino UNO yang terkoneksi dengan perangkat luar switching panel listrik rumah dengan smartphone.
"Saya coding dulu program sistem kendalinya, lalu saya sematkan ke dalam alat sensor yang saya buat. Kemudian program tadi saya integrasikan ke Telegram yang sudah terpasang dalam smartphone," paparnya.
Ipin melanjutkan alat buatannya mampu mengendalikan lampu rumah dari jarak jauh, bahkan beda wilayah atau negara sekali pun.
Ia berharap akan terus dapat berinovasi untuk mengembangkan alat-alat rumah pintar baru, dan sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
(Isk/Ysl)
Advertisement