Contoh Fasilitas di Bandara yang Bisa Memudahkan Akses Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas memerlukan akses khusus terhadap sarana transportasi. Fasilitas transportasi seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan memerlukan beberapa modifikasi agar ramah untuk penumpang disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Jan 2021, 12:00 WIB
Suasana sepi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/5/2020). Beberapa maskapai mulai membuka layanan penerbangan setelah Kementerian Perhubungan kembali membuka izin layanan transportasi umum pada Kamis lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas memerlukan akses khusus terhadap sarana transportasi. Fasilitas transportasi seperti bandara, stasiun, dan pelabuhan memerlukan beberapa modifikasi agar ramah untuk penumpang disabilitas.

Menanggapi hal tersebut, maskapai nasional Garuda Indonesia menghadirkan berbagai kemudahan perjalanan melalui penyediaan sarana prasarana penunjang di seluruh touch points layanan penerbangannya.

Seperti disampaikan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra pada saat menerima kunjungan dari Komunitas Teman Tuli dan Teman Dengar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Kesempatan tersebut, dimanfaatkan oleh komunitas penyandang disabilitas untuk memberi masukan-masukan dalam upaya peningkatan layanan penerbangan.

“Kami percaya kunci penting dari upaya peningkatan layanan bagi seluruh penumpang adalah komitmen untuk mengerti dan memahami kebutuhan penumpang selama dalam penerbangan, tidak terkecuali bagi penumpang penyandang disabilitas", papar Irfan dalam keterangan pers.

Irfan menambahkan, setiap penumpang berhak mendapatkan layanan penerbangan terbaik. Maka dari itu, pihaknya mengedepankan 4 (empat) filosofi utama layanan yaitu keamanan dan kenyamanan, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), pemahaman atas kebutuhan pengguna jasa serta penyediaan aksesibilitas yang baik bagi seluruh penumpang.

Simak Video Berikut Ini:


Berbagai Layanan Khusus

Pada masa pandemi COVID-19 aspek keamanan turut ditingkatkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara konsisten dan menyeluruh pada seluruh lini operasional penerbangan.

Upaya ini dilakukan dengan penerapan jaga jarak dalam penerbangan. Seperti, mengosongkan satu kursi di antara penumpang, disinfektan pada seluruh armada secara berkala, penyediaan hand sanitizer pada seluruh touch points layanan, serta memastikan penumpang dan staf pendukung penerbangan menggunakan masker.

Lebih lanjut Irfan menjelaskan Garuda Indonesia sendiri saat ini telah memiliki layanan khusus bagi penumpang disabilitas yang diterapkan dalam seluruh lini layanan baik pada saat pre-flight, inflight dan post-flight.

Layanan khusus tersebut di antaranya adalah dedicated counter check-in, penyediaan fasilitas wheelchair, priority front seat, priority line security checkpoint, hingga staf khusus yang akan mendampingi penumpang yang memiliki kebutuhan khusus, dari mulai proses check in lebih awal sampai mengantar ke pesawat hingga pada saat proses turun dari pesawat dan pengambilan bagasi.

“Para awak kabin juga telah dibekali pelatihan terkait pemberian layanan bagi penyandang disabilitas, yang meliputi aspek dasar komunikasi, pendampingan serta prosedur evakuasi pada saat situasi darurat.”

“Ke depannya kami akan juga membekali awak pesawat kami dengan kemampuan bahasa isyarat untuk memperlancar perjalanan khususnya dalam hal komunikasi dua arah,” kata Irfan.

Selain itu, maskapai tersebut juga menyediakan kartu instruksi yang disampaikan dengan tulisan timbul (braille)  dan video keselamatan yang dilengkapi  dengan bahasa isyarat agar lebih mudah dipahami oleh penumpang berkebutuhan khusus.


Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya