Kata Penyandang Tunanetra Soal Al-Quran Braille Digital yang Dibagikan Syekh Ali Jaber

Kabar meninggalnya penceramah Syekh Ali Jaber menyisakan duka bagi para pecinta ceramah termasuk penyandang tunanetra.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 16 Jan 2021, 08:00 WIB
Al-Quran Braille Digital pemberian Syekh Ali Jaber. Foto: Eva

Liputan6.com, Jakarta Kabar meninggalnya penceramah Syekh Ali Jaber menyisakan duka bagi para pecinta ceramah termasuk penyandang tunanetra.

Bagi disabilitas, Syekh Ali dikenal sebagai sosok yang lembut dan peduli. Ia sempat menggalakan gerakan 1000 Wakaf Al-Quran bagi masyarakat Indonesia terutama anak tunanetra.

Al-Quran yang dibagikan pada anak tunanetra pun bukan Al-Quran biasa melainkan Al-Quran braille digital.

Menurut ibu dari dua anak tunanetra yang mendapatkan Al-Quran braille digital, EVA, Al-Quran tersebut istimewa karena memudahkan anak tunanetra untuk menghafal kitab suci umat Muslim tersebut.

“Al-Quran itu cover-nya dari kulit, di dalamnya itu buku, ada tulisan braillenya, terus ada audionya. Audionya berbentuk panjang seperti pulpen ada sensornya,” ujar Eva kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Sabtu (16/1/2021).

Ia menambahkan, sensor tersebut bisa disambungkan ke buku dan akan membaca ayat-ayat suci melalui audio yang dikeluarkan.

“Ini sangat memudahkan untuk hafalan-hafalan, karena tunanetra kan memang kebanyakan hafalan.”

Simak Video Berikut Ini:


Spesifikasi

Selain putra Eva, penyandang tunanetra lain yang juga mendapatkan Al-Quran braille ini adalah Trian.

Anggota dari komunitas disabilitas Jakarta Barriers Free Tourism ini menceritakan beberapa spesifikasi dari Al-Quran tersebut.

Menurutnya, Al-Quran ini lebih tipis jika dibandingkan dengan Al-Quran Braille biasa sehingga mudah dibawa ke mana-mana. Selain praktis, Al-Quran braille digital juga memudahkan Trian untuk menghafal ayat-ayat suci.

“Ini Al-Quran yang unik karena mengawinkan antara braille dan teknologi,” ujar Trian.

Lebih detail, kertas yang digunakan dalam Al-Quran ini adalah karton tebal yang mengkilap, ada halaman tersendiri yang berisi angka braille, halaman berikutnya adalah nama surat dalam bentuk braille, dan halaman berikutnya lagi adalah nama pembaca atau imam besar pengisi suara audio, kata Trian.

Selain tulisan bahasa Arab, di dalamnya juga ada fitur terjemahan ke dalam bahasa Indonesia. Pena yang digunakan pun bisa diisi ulang dayanya menggunakan kabel USB. Disisipkan pula lubang untuk earphone agar ketika menghafal di tempat umum tidak mengganggu orang lain, pungkasnya.

 


Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya