Liputan6.com, Jakarta Indonesia mengimpor vaksin dari lima negara. Kelima negara tersebut, yakni Tiongkok, Hongkong, Amerika Serikat, Belgia dan Prancis.
Meski vaksin tersebut tidak spesifik disebutkan merupakan vaksin Virus Corona Covid-19. Adapun kode impor komoditas vaksin adalah HS 3003320390.
Advertisement
Vaksin tersebut terbagi atas beberapa jenis termasuk untuk impor vaksin Covid-19 yang telah masuk sejak bulan Desember lalu.
"Perlu saya sampaikan bahwa impor vaksin di sini kode HS 3003320390 itu ada beberapa negara," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto, Jumat (15/1/2021).
Adapun beberapa negara tersebut di antaranya, Tiongkok, Hongkong, Amerika Serikat, Belgia dan Prancis. Lima negara ini merupakan pengimpor vaksin terbesar ke Indonesia.
"Dari Tiongkok yang besar-besar kemudian Hongkong, AS, Belgia dan Perancis. Itu lima besar negara kita impor vaksin tapi ini gabungan bukan hanya vaksin Covid-19 saja. Tapi ini lima negara yang kita impor vaksin," tandasnya.
Sebelumnya, sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Covid-19 asal China, Sinovac tiba di Indonesia, Selasa (12/1) sekitar pukul 12.30 WIB.
Berdasarkan tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, vaksin tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Pesawat yang membawa vaksin mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Banten. Ini merupakan kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac tahap ketiga.
Saksikan Video Ini
Vaksin Covid-19
Pemerintah sebelumnya telah menerima vaksin Sinovac tahap pertama sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020. Kemudian, vaksin tahap kedua sebanyak 1,8 juta dosis tiba di tanah air pada 31 Desember 2020.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin yang baru tiba akan diproses oleh PT Bio Farma. Menurut dia, butuh waktu satu bulan untuk memproses vaksin tersebut menjadi vaksin siap pakai.
"Sehingga nanti pada awal Februari 2021, kita sudah punya 12 juta vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi dari (target) 15 juta," kata Budi usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 11 Januari 2021.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement