Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah memulihkan 463 Gardu Distribusi dari 872 Gardu Distribusi yang terdampak gempa magnitudo 6,2 skala richter (SR) di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Memulihkan aliran listrik di fasilitas umum seperti tumah sakit menjadi prioritas PLN saat ini.
“Kami terus berupaya agar listrik dapat segera menyala. Tim saat ini sedang berupaya di lapangan untuk melakukan pemulihan, ditambah dari beberapa daerah juga akan bergabung membantu pemulihan. Mohon doanya agar semua lancar,” tambah General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid, Jumat (15/1/2021).
Advertisement
Awaluddin mengatakan, sebanyak 123 personil diterjunkan untuk memulihkan kelistrikan terdampak gempa tersebut. PLN juga sedang mengirimkan personil tambahan yang berasal dari Pinrang, Parepare, Palopo dan Palu untuk membantu upaya pemulihan.
“Tidak hanya personil, perlengkapan dan material seperti genset kapasitas kecil, lampu emergensi, mobil layanan teknik, turut dikerahkan ke daerah-daerah terdampak gempa,” ujarnya.
Lanjut Awaluddin mengatakan gempa menyebabkan aliran listrik di sebagian wilayah Sulawesi Barat terputus. Hal ini mengakibatkan sebanyak 872 Gardu Distribusi di Kabupaten Majene dan Mamuju padam. Namun berkat kesigapan petugas di lapangan 463 Gardu Distribusi berhasil dinormalkan.
Kini, fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, instalasi air bersih menjadi prioritas utama pemulihan kelistrikan.
“Listrik untuk fasilitas umum yang digunakan untuk penanganan gempa bumi ini tentu akan menjadi prioritas utama, termasuk gedung pemerintahan,” kata Awaluddin.
Adapun untuk membantu korban terdampak gempa, PLN juga membuka 3 posko dapur umum di Majene dan mamuju, yaitu di Rumah BUMN Majene, Kantor Pelayanan PLN Onang Majene, dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mamuju.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Majene: 3 Meninggal, 24 Terluka
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,2 mengguncang Majene, Sulawesi Barat pada Jumat dini hari (15/1/2021) pada pukul 01.28 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, ada tiga orang meninggal dunia.
"Data per Jumat (15/1), pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia 3 orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.
Gempa juga mengakibatkan Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar rusak berat (RB). Jaringan listrik masih padam pascagempa.
Sementara itu, BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB).
Merespon kondisi ini, BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian.
Kebutuhan mendesak akibat gempa saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.
Advertisement