Olimpiade Tokyo 2020 Beresiko, Pemerintah Jepang Minta IOC Siapkan Rencana Cadangan

Olimpiade Tokyo 2020 sudah ditunda selama setahun akibat pandemi virus Corona COVID-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 15 Jan 2021, 13:23 WIB
Kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade dekat Rainbow Bridge di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jepang mulai bersiap dengan resiko terburuk dampak perkembangan pandemi virus Corona COVID-19 terhadap Olimpiade Tokyo 2020. Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, bahkan sudah meminta penyelenggara, International Olympic Committee (IOC) menyiapkan rencana cadangan. 

Olimpiade Tokyo 2020 seharusnya berlangsung pada tahun lalu. Namun IOC bersama pihak Tokyo 2020 sebagai panitia lokal memutuskan untuk menundanya selama setahun akibat pandemi COVID-19. Rencananya, Olimpiade 2020 akan berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus pada tahun ini. Hanya situasi pandemi yang belum mereda dan cenderung meningkat membuat banyak pihak termasuk masyarakat Jepang ragu untuk melanjutkan ajang olahraga multieven empat tahunan tersebut. 

Bulan ini Jepang kembali menyatakan situasi darurat nasional akibat pandemi COVID-19. Dan lewat jajak pendapat yang dilakukan media di Jepang menunjukkan kekhawatiran terhadap kelangsungan Olimpiade Tokyo 2020. Sebanyak 80 persen responden meminta ajang dini ditunda atau dibatalkan. 

Menurut Kono masa depan Olimpiade Tokyo 2020 sebenarnya sudah dipikirkan banyak orang. Hanya saja, tidak banyak yang bersedia mengatakan kalau hajatan itu bergantung pada pandemi COVID-19.

 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Komentar Kono

Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. (Behrouz MEHRI/AFP)

"Saat ini, kita perlu persiapan terbaik untuk penyelenggaraan ajang ini, tapi bisa juga berjalan ke arah sebaliknya," kata Kono seperti dilansir dari Marca, Jumat (15/1/2021). "Apapun bisa terjadi, tapi sebagai tuan rumah, kita harus melakukan semua upaya agar saat waktunya tiba, kita bisa menggelar Olimpiade yang baik," bebernya. "IOC harus memikirkan plan B, atau C, tapi situasi ini tidak muda."

 


Sikap Panitia Lokal

Panitia lokal Olimpiade Tokyo 2020 sepertinya tidak rela untuk menunda kembali ajang ini. Namun kondisi pandemi COVID-19 yang tak kunjung membaik memaksa mereka untuk melunak. 

Presiden Tokyo 2020, Yoshir Mori, awal pekan ini menyatakan, bahwa keputusan akan dibuat dalam dua bulan ke depan. Sebelumnya, Olimpiade dijadwalkan akan berlangsung antara 23 Juli dan 8 Agustus, sedangkan Paralimpiade akan berlangsung antara 24 Agustus dan 5 September 2021. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya