Saham BUMN Karya Kompak Melonjak, Ada Apa?

Sejumlah saham BUMN karya menguat pada Jumat pekan ini di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan.

oleh Agustina MelaniDian Tami Kosasih diperbarui 16 Jan 2021, 14:22 WIB
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor saham konstruksi mampu menguat di tengah tekanan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, (15/1/2021). Saham-saham BUMN karya cenderung menguat selama perdagangan saham Jumat pekan ini.

Mengutip data RTI, sektor saham konstruksi naik 0,30 persen. Sedangkan sembilan sektor lainnya melemah yang dipimpin aneka industri turun 2,52 persen, sektor keuangan melemah 1,66 persen dan pertanian merosot 1,61 persen.

Sementara itu, laju IHSG merosot 1,1 persen ke posisi 6.358. Indeks saham LQ45 merosot 1,54 persen ke posisi 987. Sebanyak 341 saham melemah sehingga menekan IHSG. 145 saham menguat dan 129 saham diam di tempat. Total volume perdagangan 26 miliar saham dan nilai transaksi Rp 21,6 triliun.

Adapun saham-saham yang naik signifikan antara lain saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menguat 11,87 persen ke posisi Rp 1.885 per saham pada pukul 14.51 WIB. Nilai transaksi harian saham Rp 1,4 triliun.

Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melonjak 10,80 persen ke posisi Rp 2.360 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 372,4 miliar.

Saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 5,65 persen ke posisi Rp 1.870 per saham. Nilai transaksi saham ADHI mencapai Rp 212,9 miliar. Saham PT PP Tbk (PTPP) mendaki 7,8 persen ke posisi Rp 2.210 per saham. Nilai transaksi Rp 484,6 miliar.

Saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menanjak 2,22 persen ke posisi Rp 276 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 64 miliar.

Di sisi lain, saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 3,85 persen ke posisi Rp 4.860 per saham. Nilai transaksi Rp 270,8 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kata Analis

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi menuturkan, ada beberapa faktor mendukung penguatan sektor konstruksi. Pertama, suku bunga rendah pada 2021. Diperkirakan tetap di bawah empat persen. Kedua, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengecualikan pekerja konstruksi.

"Ketiga SWF dipercepat pada kuartal pertama yang tadinya pada kuartal dua,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, Sovereign Wealth Fund (SWF) atau lembaga pengelola investasi (LPI) di Indonesia yang mulai beroperasi pada kuartal I 2021 berdampak positif untuk emiten.

Dengan ada SWF dapat membuka peluang investor asing untuk ikut berinvestasi pada proyek pemerintah seperti jalan tol. Dengan demikian, emiten yang memiliki proyek itu tidak perlu tunggu pinjaman untuk dana proyek.

"Kalau dipercepat bagus. Sejauh ini yang masih jadi incaran dana SWF emiten yang memiliki aset proyek jalan tol seperti Waskita Karya dan Jasa Marga, tapi yang lain tetap jadi incaran investor,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya