Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) meningkat 35 persen ke harga Rp270 per lembar saham pada pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (15/1/2021).
Saham DGNS berada di level tertinggi 270. Total frekuensi perdagangan 11 kali. Pada pencatatan perdana, saham DGNS terkena auto rejection atas atau ARA. Saham dengan harga Rp 200-Rp 5.000, batas tertinggi kenaikan 25 persen dari harga pembukaan.
Tak hanya DGNS, sebelumnya emiten pertama yang catatkan saham perdana pada 4 Januari 2021 yaitu PT FAP Agri Tbk (FAPA) juga naik 25 persen ke posisi Rp 2.300 dari harga sebelumnya Rp 1.840 per saham. Saham FAPA pun kena batas auto rejection atas (ARA).
Baca Juga
Advertisement
FAPA menerbitkan 544,41 juta saham atau setara 15 persen dari modal dan disetor setelah penawaran umum saham perdana. Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 1.840 per saham. Perseroan menggandeng PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain itu, emiten kedua yang catatkan saham perdana pada 6 Januari 2021 yaitu PT DCI Indonesia Tbk (DCII) juga terkena ARA. Harga saham DCII melonjak 25 persen ke posisi Rp 525 per saham.
DCII melepas 357,56 juta saham ke publik atau setara dengan 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Harga penawaran saham perdana DCII sebesar Rp 420 per saham. DCII menunjuk PT Buana Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ini Penggunaan Dana Hasil IPO Diagnos Laboratorium Utama
Dalam keterangan tertulis, Diagnos Laboratorium Utama melepas 250 juta saham ke pubik atau 20 persen. Perseroan juga telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha, antara lain 42,6 persen untuk pembangunan laboratorium serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan.
Ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021.Perseroan juga akan mengoptimalkan operasional di laboratorium yang sudah ada dan membeli kendaraan. Sisanya sebesar 57,4 persen, dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.
Program Alokasi Saham untuk KaryawanTak hanya itu, Diagnos Laboratorium juga mengadakan Program Alokasi Saham untuk karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dengan mengalokasikan sebanyak-banyak sebesar 1.000.000 lembar saham atau 0,08 persen dari jumlah yang disetor perusahaan sebesar Rp 25 juta.
Program ESA adalah upaya perusahaan untuk memberikan penghargaan kepadamanajemen dan karyawan atas kontribusinya dalam membangun dan membesarkan Diagnos Laboratorium.
Advertisement