Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari tadi telah memakan korban.
Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 14.00 WIB, korban meninggal dunia bertambah 34 orang. Angka tersebut diperkirkan bakal terus bertambah seiring proses pencarian yang terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan di bawah reruntuhan bangunan.
Advertisement
"Dengan rincian 26 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat sore.
Tak hanya banyak bangunan yang luluhlantak, gempa Majene juga membuat akses jalan terputus akibat longsor di sepanjang jalan poros Majene-Mamuju. Jaringan listrik bahkan sempat terputus.
Ada pun pemicu gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene disebabkan oleh sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust.
Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono bahkan menyebut gempa Majene memiliki kemiripan dengan gempa magnitudo 6,9 yang pernah terjadi di Majene pada tahun 1969.
"Sumber gempanya sama, saat itu magnitudo 6,9 di Pantai Barat Sulawesi. Kedalamannya 13 meter sehingga memicu gempa besar dan timbul tsunami 4 meter di Pelatting dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili. Dermaga, pelabuhan juga rusak semua," ujarnya.
Pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun tak tinggal diam. Kepada jajarannya dia memerintahkan untuk segera melakukan tanggap darurat bencana.
"Segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban serta melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka," jelas Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/1/2021).
Dia bahkan meminta Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Kepala BNPB Doni Monardo untuk meninjau langsung lokasi terdampak akibat gempa.
Lantas, seperti apa potret Majene dan Mamuju saat gempa bermagnitudo 6,2 meluluhlantakkan sejumlah bangunan yang berdiri kokoh di atasnya:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Majene merobohkan sebuah bangunan hingga rata dengan tanah. Namun, bangunan rumah disebelahnya nampak tetap berdiri tegak.
Advertisement
Usai gempa, warga memeriksa kondisi rumah mereka yang rusak parah akibat gempa.
Pasca diguncang gempa, Tim SAR gabungan diturunkan untuk menemukan para korban yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan.
Advertisement
Upaya Tim SAR untuk menemukan para korban yang terperangkap, sempat terkendala minimnya alat berat.
Reruntuhan RS Mitra Manakarra yang rata usai diguncang gempa. Diperkirakan ada sekitar 20 pasien dan staf yang terjebak di bawah reruntuhan.
Advertisement
Pencarian para korban oleh Tim SAR gabungan di bawah reruntuhan bangunan.
Proses pencarian terus berlanjut hingga akhirnya satu persatu korban ditemukan. Hingga pukul 14.00 WIB, korban meninggal dunia bertambah 34 orang.
Advertisement
Duka para keluarga korban gempa Majene.
Sejumlah alat berat diturunkan untuk membantu pencarian para korban di bawah material bangunan.
Advertisement