Mutasi COVID-19 Asal Brasil Terdeteksi di Inggris

Dua mutasi COVID-19 terjadi di Brasil. Kabarnya, salah satu jenis mutasi itu telah tiba di Inggris.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Jan 2021, 07:03 WIB
Para penumpang berjalan melalui Canary Wharf yang hampir sepi selama jam sibuk di London, Inggris, 12 Januari 2021. Inggris sedang menerapkan lockdown nasional ketiga untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19. (Victoria Jones/PA via AP)

Liputan6.com, London - Mutasi COVID-19 dari Brasil telah muncul di Inggris.

Ada dua varian baru yang terjadi di Brasil dan mutasinya berbeda dari yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Dilansir BBC, Jumat (15/1/2021), kemunculan mutasi ini terjadi setelah Menteri Perhubungan Inggris Grant Shapps berkata tidak ada mutasi COVID-19 Brasil yang muncul di Inggris.

Selain itu, Inggris baru saja melarang masuknya warga Amerika Selatan.

Mutasi COVID-19 Brasil itu dikonfirmasi oleh Prof. Wendy Barclay, pemimpin G2P-UK National Virology Consortium.

"Ada dua tipe berbeda dari varian Brasil dan salah satunya telah dideteksi dan satu lagi belum," ujar Prof. Barclay.

Mutasi COVID-19 dari Brasil juga diperkirakan sudah menyebar di Inggris beberapa waktu lalu, meski Prof. Barclay tak menjelaskan waktu dan lokasinya. Pihak Consortium berjanji akan melacak mutasi itu secara hati-hati.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dampak Mutasi pada Angka Kematian

Seorang pasien didorong di atas troli di luar Rumah Sakit Royal London saat lockdown nasional ketiga, London, Inggris, 12 Januari 2021. Lebih dari 81.000 orang di Inggris tewas akibat COVID-19. (AP Photo/Matt Dunham)

Virus dapat bermutasi secara acak pada gen karena virus terus menerus bereplikasi.

Inggris sudah lebih dahulu mencatat varian COVID-19 dari Kent. Mutasi dari Inggris disebut lebih cepat menular.

Belum ada bukti bahwa mutasi-mutasi ini bakal membuat virusnya lebih berbahaya. Meski demikian, penularan yang cepat dapat berpengaruh pada naiknya angka kematian.

Penggunaan masker dan alat pelindung, social distancing, dan rajin cuci tangan disebut masih pertahanan terbaik melawan pandemi COVID-19.


Portugal Ikut Dicekal

Para tenaga kesehatan menunggu di sebuah ruangan setelah mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Rumah Sakit Santa Maria di Lisbon, Portugal (27/12/2020). Sejauh ini Uni Eropa melaporkan lebih dari 335.000 kematian terkait Corona COVID-19. (Xinhua/Pedro Fiuza)

Inggris melarang masuk orang-orang yang terbang dari Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Kolombia Ekuador, French Guiana, Guyana, Paraguay, Peru, Surainame, Uruguay, dan Venezuela.

Hal itu juga berlaku kepada mereka yang pergi ke negara-negara tersebut selama 10 hari terakhir.

Portugal juga terkena pencekalan karena memiliki hubungan kuat dengan Brasil. Cape Verde dan Panama turut dicekal.

Pemerintah Portugal tidak terima masuk daftar cekal Inggris. Menteri Luar Negeri Portugal, Augusto Santos Silva, telah meminta untuk berbincang dengan Menlu inggris Dominic Raab terkait hal ini.

Warga Inggris, Irlandia, dan pengunjung internasional lain dengan residence rights masih boleh kembali di Inggris, namun harus isolasi selama 10 hari.


Infografis COVID-19:

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya